Wawancara di Tahanan, 3 Statement Aman Abdurahman ini Buat Dirinya Disebut Orang Paling Berbahaya
Aman Abdurrahman mengaku ditemui seorang WNA. Ada 3 pertanyaan yang diajukannya. Apa saja isi pertanyaan itu?
Editor: Bobby Wiratama
(Tribunjatim.com/Ani Susanti)
TRIBUNNEWS.COM - Terdakwa kasus bom Thamrin, Aman Abdurrahman, kembali menjalani sidang.
Sidang tersebut digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jln Ampera Raya, Jakarta, hari ini, Jumat (25/5/2018).
Aman hadir di ruang sidang utama sejak pukul 08.30 WIB dengan kawalan ketat personel kepolisian yang bersenjata lengkap.
Pada agenda sidang kali ini, Aman akan membacakan pembelaan atau pleidoi atas tuntutan hukuman mati yang dijatuhkan oleh jaksa.
Selain Aman, pengacara Aman pun akan membacakan nota pembelaan yang ia buat.
Hal itu dikatakan pengacara Aman dalam sidang dengan agenda mendengarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Jumat pekan lalu.
Seperti diketahui, Aman dituntut hukuman mati oleh JPU.
Saat membacakan nota pembelaan, Aman sedikit menyelipkan cerita saat dirinya ditahan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Aman menuturkan, dirinya kedatangan tamu bernama Profesor Rohan asal Sri Lanka.
Profesor itu mengaku bekerja untuk negara Singapura dan bekerjasama dengan pemerintah Indonesia, dalam bidang pengkajian gerakan Islam.
Singkat cerita, dalam beberapa kali kunjungannya Profesor Rohan mengajukan tiga pertanyaan penting kepadanya