Yuddy Minta Golkar Punya Posisi Tawar Tinggi Dalam Mendukung Jokowi
"Iya kepada ketua/Sekretaris Dewan Pakar untuk dibawa dengan para anggota Dewan Pakar. Dan saya dengar dibagikan dan dibawa pada rapat Dewan Pakar."
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pakar Golkar yang kini menjabat Duta Besar Indonesia untuk Ukraina, Armenia, dan Gerogia, Yuddy Chrisnandi menyampaikan pandangannya mengenai Calon wakil Presiden untuk pendamping Joko Widodo (Jokowi) dan sikap Golkar dalam Pemilu 2019.
Ada 6 poin disampaikan Yuddy melalui pesan elektronik kepada Dewan Pakar Golkar untuk dibahas pada Rapat dewan Pakar, Sabtu (2/6/2018).
Baca: Menhub Minta Polisi Tindak Bus Tak Lolos Uji Kelaikan
Ke enam poin tersebut yakni meminta Partai Golkar aktif mendorong agar uji materi batas periodeisasi Calon presiden dan wakil presiden dikabulkan, sehingga Jusuf Kalla bisa kembali maju sebagai Cawapres Jokowi.
Kedua, apabila uji materi tersebut ditolak dan Kalla tidak lagi dapat mencalonkan diri sebagai Cawapres, maka ia meminta Golkar mendorong kadernya untuk berpasangan dengan Jokowi.
Baca: Tersangka Teroris di Universitas Riau Mengaku Rakit Bom Atas Pesanan Pelaku Penyerangan Mapolda Riau
Menurutnya Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sat ini paling tepat untuk didorong menjadi Cawapres Jokowi.
Ketiga, Yuddy mengatakan sebagai partai besar dan berpengalaman, partai Golkar harus memiliki posisi tawar yang tinggi dalam mengusung Jokowi, terutama dalam penyusunan pemerintahan ke depan.
Apabila hal tersebut diabaikan maka menurut Yuddy, Golkar sebaiknya membangun koalisi baru untuk mengajukan kadernyam
Keempat, bila partai Golkar masih ragu dengan kemampuan kadernya menjadi Cawapres, maka dapat mengadakan konvensi.
Baca: Acungkan Celurit Kepada Petugas, Dua Remaja Diringkus Polisi
Kelima, DPP Partai Golkar harus memiliki Fleksibilitas politik yang tinggi dalam bermanuver dan mengambil keputusan politik.
Terkahir menurutnya, seluruh jajaran dan kader utama Partai Golkar di tingkat Pusat agar fokus pemenangan Pileg sebagai prioritas utama.
Saat dikonfirmasi Yuddy membenarkan telah menyampaikan pandangannya kepada Dewan Pakar Golkar untuk dibahas dalam rapat.
Ia menyampaikan pandangannya tersebut melalui pesan elektronik karena tidak bisa hadir dalam rapat Dewan Pakar.
"Iya kepada ketua/Sekretaris Dewan Pakar untuk dibawa dengan para anggota Dewan Pakar. Dan saya dengar dibagikan dan dibawa pada rapat Dewan Pakar. Untuk dibahas," kata Yuddy kepada Tribunnews, Minggu (3/6/2018).
Berikut surat lengkap Yuddy yang disampaikan kepada Dewan Pakar Golkar: