Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakapolri Bantah Masjid Terpapar Paham Radikal

Saya bantah, karena masjid tidak bisa berbicara seperti orang. Enggak mungkin radikal itu masjid tidak bisa bergerak

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Wakapolri Bantah Masjid Terpapar Paham Radikal
Glery Lazuardi/Tribunnews.com
Komisaris Jenderal Syafruddin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Syafruddin membantah masjid sebagai tempat ibadah terpapar paham radikal.

"Masjid itu benda tempat ibadah nanti kualat kita, tempat suci. Tidak ada, mana ada masjid radikal, masjid itu tempat ibadah. Ya, saya bantah bukan masjid," ujar Syafruddin, ditemui di Stasiun Gambir, Senin (11/6/2018).

Menurut wakil kepala Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu, masjid merupakan benda mati. Sehingga, secara logika, kata dia, tidak mungkin benda mati terpapar paham radikal.

"Saya bantah, karena masjid tidak bisa berbicara seperti orang. Enggak mungkin radikal itu masjid tidak bisa bergerak, tidak bisa berbicara. Tidak masuk logika," tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut ada 40 masjid di DKI Jakarta terpapar radikalisme dan intoleransi.

Baca: Usia 78 Tahun, Nenek Manih Hamil 7 Bulan Usai Dinikahi Pemuda 28 Tahun

Namun, Sandiaga enggan membeberkan masjid-masjid tersebut dengan alasan mencegah perpecahan.

Pernyataan Sandi dikuatkan Kepala BIN Jenderal (Purn) Polri Budi Gunawan.

Berita Rekomendasi

BG enggan menyebut masjid-masjid yang terpapar paham radikal itu dengan alasan, data tersebut bukan konsumsi publik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas