MKD Akan Koordinasi dengan Kepolisian Terkait Politikus PDIP yang Dilaporkan Atas Dugaan Pemukulan
Kordinasi dengan kepolisian perlu dilakukan karena Herman Hery telah dilaporkan ke polisi. Sementara hingga saat ini, Herman Hery tidak bisa dihubungi
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya akan berkordinasi dengan kepolisian terkait dilaporkannya Politisi PDI Perjuangan Herman Hery ke Polisi.
"Kita berkoordinasi apakah benar yang melakukan itu anggota DPR atau bukan itu dulu," ujar Dasco, Kamis, (21/6/2018).
Baca: Polres Jaksel Akan Mintai Keterangan Polantas yang Ada di Kejadian Penganiayaan oleh Herman Hery
Kordinasi dengan kepolisian perlu dilakukan karena Herman Hery telah dilaporkan ke polisi. Sementara hingga saat ini, Herman Hery tidak bisa dihubungi.
"Iya karena yang bersangkutan hingga saat Ini handphonenya enggak bisa. Tapi kan karena itu sudah dilaporkan ke polisi ya kita kita koordinasi dengan polisi mau ngecek apakah yang dibilang mukul itu betul anggota DPR atau bukan," tuturnya.
Dasco mengatakan bila benar yang dilaporkan ke polisi karena dugaan pemukulan dan pengeroyokan adalah Herman Hery, maka MKD akan memprosesnya.
"Ya langkahnya kita, jika benar yang melakukan itu ya kita akan proses," pungkasnya.
Sebelumnya, anggota komisi III dari fraksi PDIP Herman Hery dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan oleh Ronny Yuniarto Kosasih karena dugaan melakukan pemukulan dan pengeroyokan.
Peristiwa tersebut dipicu masalah lalu lintas yang terjadi di Jalan arteri Pondok Indah 10 Juni lalu.
Kuasa hukum Korban, Febby Sagita mengatakan penganiayaan yang dilakukan Herman Herry terjadi di jalur busaway.
Baca: Kemendagri Yakin Polri Tak Main-Main Soal Netralitas
Saat itu kliennya sedang ditilang polisi. Mobil Herman Hery menurutnya saat itu persis dibelakang mobil korban.
"Mungkin karena lama menunggu, Herman Heri langsung turun dari mobil dan memukul korban tanpa alasan yang jelas. Karena tidak terima atas perlakuan Herman Heri, korban mencoba membalas pukulannya, lalu kemudian ajudan-ajudan Herman Heri langsung turun dan mengeroyok korban bersama Herman Heri," katanya.