Sindiran Mahfuz Sidik untuk Elit PKS: Komunikasi Politik Kaku dan Tidak Serius
Mahfuz Sidik mengapresiasi sikap partainya yang sudah mulai terbuka terkait wacana calon presiden dan calon wakil presiden
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Mantan Wakil Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfuz Sidik mengapresiasi sikap partainya yang sudah mulai terbuka terkait wacana calon presiden dan calon wakil presiden, secara terbuka kepada publik.
"Bagus lah kalau sekarang para pimpinan PKS sudah boleh bicara ttg capres-cawapres secara terbuka ke media dan publik. Karena sebelumnya kan, siapa yg bicara itu kena “semprit”. Apalagi kalau bicara di luar sembilan nama yang sudah diputuskan oleh majlis syuro," ungkap Mahfuz, Senin (25/6/2018).
“Nah sekarang sudah mulai muncul nama di luar sembilan nama. Bahkan disebut langsung oleh Pak Hidayat Nur Wahid yang notabene wakil ketua majlis syuro. Berarti tidak ada alasan untuk melarang kalau ada yang mempromosikan salah satu dari sembilan capres PKS. Karena nama lain sudah boleh disebut," Mahfuz memastikan.
Meski begitu, ia menduga beberapa petinggi PKS Hidayat Nur Wahid dan Mardani Ali Sera mulai menyebut nama lain di luar sembila, menandakan ada kebuntuan komunikasi politik dengan pihak Gerindra dan Prabowo.
“Apalagi belakangan Getindra lebih akrab dengan PAN. Ada kesan PKS mulai ditinggal. Jika ini benar adanya, maka jadi lampu kuning buat PKS. Pola komunikasi politik yang kaku dan kontestasi pencapresan yang terkesan tidak serius, mungkin jadi penyebabnya," kritik Mahfuz Sidik.
Sebelumnya Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan dari sembilan nama kader Internal PKS yang digodok untuk menjadi Cawapres, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang paling memungkinkan untuk maju. Aher sapaan karib Ahmad Heryawan banyak diinginkan kader PKS untuk dicalonkan sebagai Cawapres.
"Kalau itu bukan rahasia umum lagi. Kan sudah berkali kali disampaikan ke publik. Bahwa pak Aher itu memang suara tertinggi di pemilihan internal di PKS. Beliau mempunyai pengalaman yang panjang sebagai gubernur di Jabar dengan prestasi yang sangat banyak. Wajar kalau kemudian pak Aher dimungkinkan dijadikan sebagai cawapresnya pak Prabowo" ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, jakarta, Senin, (25/6/2018).