Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ridwan Kamil Tak Khawatir Kemenangannya di Pilgub Jabar Terancam

Dalam quick count sejumlah lembaga survei, suara Ridwan-Uu (Rindu) unggul 3-4 persen dari pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ridwan Kamil Tak Khawatir Kemenangannya di Pilgub Jabar Terancam
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama istri melakukan sujud syukur di depan pendukungnya saat merayakan kemenangan pada Pilgub Jabar 2018, di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (27/6/2018). Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) berhasil unggul dari tiga pasang calon lainnya berdasarkan versi hitung cepat (quick count) dari seluruh lembaga survei. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kandidat Gubernur Jawa Barat versi quick count Ridwan Kamil mengaku tak khawatir soal kemungkinan hasil penghitungan suara PIlkada Jawa Barat versi quick count berbeda dari hasil hitung Komisi Pemilihan Umum.

Pesaing pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yaitu pasangan Sudrajat-Ahmad Syaiku yang diusung Gerindra, PAN, dan PKS meyakini bahwa merekalah pemenang Pilkada.

Dalam quick count sejumlah lembaga survei, suara Ridwan-Uu (Rindu) unggul 3-4 persen dari pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik).

"Enggak (khawatir). Saya dari dulu saat meniatkan luar biasa tegang dinamikanya, saat mendaftar juga sama, saat berkompetisi sama, detik akhirnya positif. Berita belum pasti ini tidak akan menggelisahkan karena saya meyakini angka kita yang benar," tutur Ridwan saat ditemui di kediaman Solihin GP, Jalan Cisitu, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/6/2018).

Baca: Menurut Fadli Zon, Kampanye #2019GantiPresiden Sukses Angkat Suara Sudrajat-Syaikhu di Pilgub Jabar

Ia pun tak khawatir jika kemenangannya di Pilkada Jabar digugat. Menurut dia, hal itu wajar terjadi dalam proses demokrasi.

Apalagi, ia pun pernah digugat pada Pilkada Kota Bandung 2013 lalu.

"Sama, saya 2013 bayangin menang 45 persen digugat oleh mereka yang 17 persen. Jadi beda jauh juga ada yang ingin meluapkan rasa penasarannya dengan tidak logis. Ya kalau terjadi lagi, saya ulang kaset 2013. Ada tim lawyer-nya kita debat di MK. Nanti juga ada titik berhentinya," papar Emil, sapaan akrabnya.

BERITA REKOMENDASI

Sambil menunggu hasil penghitungan resmi KPU, Emil berkomitmen untuk terus melanjutkan kewajibannya memimpin Kota Bandung.

"Saya kan Wali Kota Bandung, saya akan menyibukkan diri mengurus Kota Bandung," kata dia.

Namun, ia tetap menginstruksikan kepada timnya untuk terus mengawal proses penghitungan langsung oleh KPU.

"Tapi terus memonitor, menitipkan kepada tim gabungan untuk menjaga suara yang akan dihitung manual. Jangan sampai ada rekayasa yang terjadi. Karena hasil quick count ini sama ke semua konsultan, 3-5 persen. Akan jadi ke MK kalau perbedaannya 0,5 persen," jelasnya.

Sebelumnya Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi saat konferensi di Kantor DPD Gerindra Jawa Barat, Jalan PHH Mustopha Kota Bandung, Kamis (28/6/2018), mengatakan hasil hitung cepat sementara inkonsistensi.


Sebab, hasil survei yang mereka buat sebelumnya di masa kampanye, selalu menyebut pertarungan Pilkada Jawa Barat hanya akan didominasi pasangan Rindu dan Deddy-Dedi.

“Kami ingin memberikan edukasi politik ke masyarakat agarlembaga survei jangan membentuk opini yang justru mendegradasi,” tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas