Wonni Nainggolan Berharap 12 Anggota Keluarganya Korban KM Sinar Bangun Ditemukan
Salah satu keluarga korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun, Wonni Fredi Nainggolan berharap anggota keluarganya ditemukan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu keluarga korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun, Wonni Fredi Nainggolan berharap anggota keluarganya ditemukan.
Harapan ini muncul setelah Basarnas merilis hasil temuan berupa gambar sejumlah jenazah dan bangkai kapal KM Sinar Bangun dari kedalaman 450 meter di bawah permukaan air yang didapat dari robot ROV.
Adik kandung dari Ledixon Nainggolan yang tinggal di Pondok Gede tersebut masih berharap 12 orang anggota keluarganya ini ditemukan.
Ia berharap pemerintah dapat mengangkat jenazah-jenazah tersebut agar bisa menyaksikan dan mengenali keluarga secara langsung.
"Kalo saya pikir semaksimalnya pemerintah mengangkat. Biar keluarga juga bisa tahu," kata Wonni saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (29/6/2018).
Baca: Hari Ini Bangkai KM Sinar Bangun akan Ditarik, Jenazah Korban Berada di Kedalaman 450 Meter
Wonni yang rencananya akan berangkat ke Danau Toba bersama istri dan seorang adiknya mengatakan sejak hari pertama kejadian, keluarga besar Nainggolan sudah membuat posko di Tigaras.
Selain berdoa setiap hari, keluarga di sana juga masih ikut mencari dengan sampan dan kapal-kapal kecil milik masyarakat.
"Kalau di Tigaras itu doa tetep, sama masyarakat di situ kan banyak tuh kumpulan keluarga, tetep cari manual pakai sampan atau apa. Kali ada yang terdampar di pinggir-pinggir. Itu dilakukan juga sama tetangga-tetangga," kata Wonni.
Baca: Pengamat Sebut Politik SARA Masih Jadi Catatan Buruk di Pilkada Serentak 2018
Hingga Jumat (29/6/2018) ia mengatakan belum mendapatkan titik terang terkait keluarganya yang hilang dalam peristiwa naas tersebut.
Meskipun ia sudah ditemui oleh pihak Jasa Raharja untuk memastikan bahwa kakaknya merupakan warga Duren Sawit Jakarta Timur pada Kamis (21/6/2018) lalu.
Wonni berharap ia dan keluarga besar Nainggolan masih dapat melihat jenazah agar dapat berlapang dada menerima kenyataan meskipun pahit.
"Harapan kita memang keliatan bentuknya. Harapan kita memang ada, nyata, gitu lo. Kalo ada kita lebih legowo," kata Wonni.