UMN Cetak SDM Unggul, Siap Bersaing di Era Industri 4.0
Rektor UMN, Ninok Leksono mengatakan kurikulum UMN sudah dirancang untuk mempersiapkan lulusannya menjadi insan yang unggul.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Universitas Multimedia Nusantara (UMN) telah menerapkan metode pembelajaran kolaboratif, e-learning, kurikulum terkini, fasilitas perkuliahan sesuai standar industri, kerjasama dengan industri, tenaga pengajar praktisi, kegiatan akademik dan non-akademik dalam menyongsong era industri 4.0.
Hal ini diterapkan oleh UMN untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan siap bersaing.
Rektor Universitas Multimedia Nusantara, Ninok Leksono mengatakan kurikulum UMN sudah dirancang untuk mempersiapkan lulusannya menjadi insan yang unggul.
"Kurikulum yang disusun UMN sudah dirancang untuk mempersiapkan lulusannya menjadi insan yang unggul. Mereka adalah insan yang memiliki kompetensi di atas rata-rata, menguasai bidang yang ditekuninya, terus mengobarkan semangat belajar, berjiwa kreatif-inovatif, berorientasi pada pemecahan masalah, dan bisa bekerja dalam tim," ujar Ninok saat memberikan sambutan dalam acara Wisuda XIII UMN di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD-Tangerang, Sabtu (30/6/2018).
Hasilnya, sebanyak 288 mahasiswa diluluskan pada seremoni Wisuda XIII UMN. Sebagian besar dari mereka sudah bekerja dan berwirausaha sebelum diwisuda.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan bahwa Pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan investasinya dalam bidang pembangunan manusia.
Baca: Robot ROV Pemantau Bangkai Kapal dan Korban Tenggelam Terlilit Tali Kapal di Dasar Danau Toba
"Ada tiga hal yang penting kalau kita berbicara tentang SDM, yaitu kualitas, kuantitas dan distribusi. Tiga ini yang harus dipenuhi oleh semua lembaga yang terlibat baik pendidikan maupun pelatihan," ujar Hanif saat menjadi pembicara utama dalam Wisuda XIII UMN.
Hanif juga berpesan kepada wisudawan untuk tidak berhenti pada kompetensi yang dimiliki saat ini.
"Saya menyarankan agar kita bisa terus memperbaiki diri, berinovasi dan meningkatkan kualitas diri kita, karena saat ini adalah zaman persaingan. Maka dari itu, daya saing harus diperkuat. Selain itu, kemampuan kolaborasi juga harus diperkuat," pesan Hanif menutup orasinya.
Salah satu insan unggul yang diluluskan UMN pada Wisuda XIII adalah Sunderi Pranata.
Lulusan terbaik program studi (prodi) Teknik Komputer UMN ini berkesempatan mengikuti program student exchange di Tokyo Denki University (TDU) Jepang.
Sunderi juga membuat aplikasi mobile penerjemah tulisan asing yang terinspirasi dari pengalaman risetnya di Jepang.
Tak disangka, aplikasi tersebut menjuarai kompetisi mobile apps tingkat nasional (ANFORCOM-Annual Informatics Competition 2017).
"Saya bersyukur ada program student exchange di UMN, saya jadi bisa mendapatkan pengalaman riset lebih banyak. Saya juga berkolaborasi dengan mahasiswa Informatika UMN membuat aplikasi penerjemah tulisan melalui foto, bernama Phocabulary. Dengan Phocabulary, masyarakat tidak perlu bingung apabila ada tulisan asing yang tidak dimengerti, tinggal foto saja," jelas Sunderi yang akan memulai kariernya sebagai Software Engineer di Bukalapak.com.
Selain itu, Sintya Oktaviani, wisudawati dari prodi Informatika UMN dinobatkan sebagai Cendekia Utama.
Baca: Dua Opsi untuk Keluarga Korban: Angkat Mayat atau Relakan Tetap Berada di Dasar Danau