Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Presiden PKS Sohibul Iman mengaku kaget ketika menerima laporan tim Cagub-Cawagub Jateng Sudirman Said-Ida Fauziah mengalami penodongan saat membawa uang saksi menjelang Pilkada 2018. 

"Saya kaget ketika dapat informasi gitu, kok diera reformasi yang sudah 20 tahun kok masih ada cara cara sepetti itu," ujar Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (2/7/2018).

Menurut Sohibul Iman, kejadian tersebut menjadi catatan tersendiri bagi partainya. 

"Tentu ini jadi catatan kita semua siapapun kalau ingin berkompetisi, kompetisilah dengan siap, dengan fair," ujar Sohibul Iman. 

Namun disisi lain, Sohibul Iman tidak ingin menyudutkan salah satu pihak pada kasus tersebut. 

Dirinya tidak mengetahui siapa dalang dibalik aksi itu. "Tapi saya kira siapapun stekholder yang berkepentingan dengan demokrasi ini tolong hentikan cara-cara seperti itu," ujar Sohibul Iman.

Hal tersebut juga di benarkan oleh Sudirman Said, dimana dirinya tidak ingin menerka-nerka siapa sosok dibalik kasus itu. 

"Karena itukan sebenernya sederhana, uang konsumsi para saksi. Jadi uang yang dihimpun susah payah diganggu. Kita sekali lagi yang menyinggung siapapun tapi yang jelas kami mengalami dan itu berakibat pada tidak maksimalnya saksi," ujar Sudirman

Baca: Petugas Cleaning Service Cantik Dibunuh Kekasihnya Sendiri di Meruya Ilir

Said.  

Dia belum mau membuka suara apakah kasus tersebut akan di laporkan ke pihak berwajib atau tidak. 

"Pada waktunya kita akan jelaskan ya," ujar Sudirman Said.

Sebelumnya Sudirman Said menceritakan kejadian penodongan itu, terjadi pada Kamis malam pekan lalu.

Baca: Tjahjo Kumolo: Meski Terjerat Kasus Hukum, Kepala Daerah yang Menang Pilkada Tetap Bisa Dilantik

Tim pemenangan yang membawa uang konsumsi untuk saksi dicegat oleh sekelompok orang menggunakan lima mobil di tol menuju Semarang.

Penodong yang diduga tengah mabuk tersebut menurut Sudirman membawa tim pemenangannya ke sebuah ruangan.

Namun Sudirman enggan membeberkan ke mana para penodong membawa tim pemenangannya.

Hanya saja menurutnya pihaknya baru bisa menemukan tim pemenangan tersebut keesokan harinya sekitar pukul 12.00 WIB.

"Kita tidak punya prasangka kepada siapapun tapi yang jelas akibat dari penyergapan itu, uang untuk konsumsi saksi itu jadi terlambat datang dan persiapan-persiapan jadi terlambat. Itu sedikit banyak berpengaruh pada kesiapan saksi di lapangan," ujar Sudirman Said.