Jokowi Ajak Bupati Dinginkan Suasana Daerahnya Saat Pemilihan Presiden
"Ajari masyarakat berdemokrasi baik, bagus, sehingga mereka paham apa itu demokrasi, apa sih tujuan kita berdemokrasi,"
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo mengajak para bupati untuk mendinginkan suasana daerahnya masing-masing, seiring akan dilaksanakannya pemilu dan pemilihan presiden pada tahun depan.
Bupati Mamaju Utara Agus Ambo Djiwa mengatakan, Presiden menginginkan suasana yang kondusif dan menciptakan suasana demokrasi di setiap daerah agar Indonesia menjadi negara yang maju.
Baca: Kenakan Batik Coklat, Tb Hasanuddin Penuhi Panggilan KPK Jadi Saksi Kasus Bakamla
"Ajari masyarakat berdemokrasi baik, bagus, sehingga mereka paham apa itu demokrasi, apa sih tujuan kita berdemokrasi," kata Agus usai pertemuan para bupati dengan Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (5/7/2018).
Menurut Agus, kepala daerah juga diimbau agar tidak menggunakan bahasa-bahasa yang memprovokasi kepada masyarakat agar membenci kepada salah satu pejabat publik.
Baca: Kwik Kian Gie: Saya Dua Kali Menentang Penerbitan SKL Karena Sangat Berbahaya
"Kita jangan mengundang rakyat tidak bersimpati pada pejabat, pada siapa saja," ucap Agus.
Meski diminta menjaga daerah tetap kondusif, kata Agus, pertemuan bupati dengan Presiden tidak menekankan untuk condong kepada satu pihak dan lebih mempersilakan masyarakat untuk memilih calon pemimpinnya tanpa ada tekanan.
Baca: Moeldoko Sebut Isu Dirinya Akan Menjadi Calon Wakil Presiden Pendamping Jokowi Hanya Spekulasi
"Rakyat jangan diajari berpikir terlalu rumit, demokrasi adalah demokrasinya rakyat, rakyat diajari berdemokrasi baik. Mari ciptakan kondisi baik, supaya negara kita aman, Presiden tidak mengarahkan untuk menentukan siapa," kata Agus.