Pengamat Nilai Belum Bisa Disimpulkan TGB Telah Mengubah Sikap Politiknya ke Jokowi
Pendapat yang demikian itu dia perhatikan muncul karena masyarakat memiliki cara pandangnya sendiri.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
![Pengamat Nilai Belum Bisa Disimpulkan TGB Telah Mengubah Sikap Politiknya ke Jokowi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/muhammad-zainul-majdi_20180202_213439.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum bisa disimpulkan Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) telah mengubah sikap politiknya ketika mengatakan dukungannya kepada Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin pemerintahan selama dua periode.
"Disebut berubah itu kan kalau dulu ia memilih A, sekarang dia memilih B. Dulu dia menentang, kini mendukung. Itu baru bisa disebut berubah," ujar Pengamat politik yang juga Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin kepada Tribunnews.com, Kamis (5/7/2018).
Karena menurut Said, kalau dulu TGB pilih Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan sekarang dia memilih Jokowi, itu belum bisa disebut berubah.
Kenapa?
Karena Prabowo sendiri belum pasti benar akan berhadapan kembali melawan Jokowi.
"Kalau keduanya nanti sudah dipastikan 'head to head' kembali, maka pantaslah jika ada orang yang berkata: Oh, TGB ternyata memang sudah berubah," jelas Said.
Baca: Demokrat Sebut Dukungan TGB Kepada Jokowi Hanya Pendapat Pribadi
Demikian juga, kata dia, TGB belum bisa disebut berubah karena selama Jokowi memerintah ia tidak pernah menentang Presiden dalam arti mengambil peran sebagai 'oposisi'.
"Tetapi saya paham ketika sebagian orang menilai TGB kini telah berubah dan bahkan menyebut ia kini tidak ada bedanya dengan Ali Mochtar Ngabalin yang sudah jelas-jelas mengubah pandangan politiknya," kata Said.
Pendapat yang demikian itu dia perhatikan muncul karena masyarakat memiliki cara pandangnya sendiri.
Yakni, sebagian masyarakat selama ini kadung menempatkan TGB sebagai 'oposan' Jokowi. Padahal menurut saya tidak demikian.
"Selama menjabat sebagai Gubernur NTB pada masa pemerintahan sekarang, saya belum menemukan ada pandangan TGB yang katakanlah bersifat menyerang Jokowi," ujarnya.
Kalau sekedar berbeda, menurut dia, itu tidak bisa dijadikan ukuran. Sebab Jokowi pun seringkali beda dengan menteri-menterinya, bahkan dengan Wakil Presiden sekalipun.
Lagi pula, lebih lanjut ia menjelaskan, TGB bukan Anggota Partai Gerindra, PKS, atau PAN yang selama ini sering disebut sebagai kelompok 'oposisi'.
Karena dia adalah Anggota Partai Demokrat yang sebetulnya belum cukup syarat dan kriteria untuk digolongkan sebagai 'oposisi'.
Sebelumnya, TGB menyatakan dukungan untuk Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan kepemimpinannya pada periode periode kedua sebagai Presiden RI.
Menurut TGB, keputusannya mendukung Jokowi itu setelah melalui pertimbangan yang berkaitan dengan kemaslahatan bangsa, umat dan akal sehat.
Dia menilai selama Jokowi memimpin, pencapaian kawasan ekonomi khusus Mandalika di NTB sudah berhasil.
Apabila ada pergantian di level kepemimpinan nasional, maka akan terjadi kemandekan baik dari segi ekonomi maupun sosial di wilayah Mandalika dan juga NTB.(*)