SMRC: Ada Empat Tantangan bagi JK jika Masuk Bursa Capres
"Pertama, sejarahnya JK pernah mencalonkan diri sebagai capres pada 2009 silam lewat Partai Golkar, tapi kalah," ujarnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan, andai Jusuf Kalla (JK) mencalonkan dirinya sebagai capres, maka ada empat tantangan yang dihadapinya.
"Pertama, sejarahnya JK pernah mencalonkan diri sebagai capres pada 2009 silam lewat Partai Golkar, tapi kalah," ujarnya di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/7/2018).
Baca: Kata Mahfud MD soal Namanya Disebut-sebut Berpotensi Dampingi Jokowi di Pilpres 2019
Hal tersebut, ujar Djayadi, mengartikan bahwa basis sosial JK jadi capres tidak cukup luas.
Tantangan yang kedua, ditambahkan Djayadi, yakni tidak ada partai yang akan mengusungnya.
"JK memang tokoh penting di partai golkar, tapi untuk saat ini beliau tidak bisa mengambil keputusan di partai berlambang pohon Beringin itu," tambah Djayadi.
Yang pasti, ungkap Djayadi, JK tidak bisa menggunakan Golkar sebagai alat untuk mendorongnya sebagai capres, karena Golkar sendiri tengah dipegang kendali orang lain saat ini.
Tantangan ketiga, ujar Djayadi, karena faktor usia, sehingga stamina JK diragukan untuk maju menjadi capres.
Yang terakhir, Djayadi mengatakan, yakni terkait elektabilitas.
"Semua survei menunjukkan elektabilitas Pak JK cukup rendah, bahkan cenderung lebih rendah dari elektabilitas Anies Baswedan, untuk jadi capres," ucapnya.
Menurut Djayadi, empat faktor itulah yamg membuat peluang atau kans JK sebagai capres masih kecil.
Baca: Bom di Pasuruan, Bamsoet Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Lingkungan Sekitar
Terlepas dari itu, Djayadi menjelaskan, JK masih punya peluang unruk menjadi "King Maker" untuk posisi capres maupun cawapres.
"Modal politik Pak JK sekarang menjadi yang diperhitungkan oleh orang lain, baik capres maupun cawapres," pungkas Djayadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.