Menteri Desa PDTT Minta Dana Desa di Gianyar Digunakan Membangun Bank Sampah
Fokus pembangunan dapat dialihkan ke sektor pemberdayaan ekonomi, masyarakat dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyarankan pemakaian dana desa bagi Kabupaten Gianyar, Bali untuk tidak lagi berfokus pada pembangunan infrastruktur yang dirasa sudah cukup baik.
Fokus pembangunan dapat dialihkan ke sektor pemberdayaan ekonomi, masyarakat dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Sekarang infrastrukturnya di Gianyar sudah relatif cukup semuanya. Jadi khusus untuk Gianyar, saya sarankan tidak fokus di infrastruktur lagi," kata Eko, dalam kunjungannya di Desa Singakarta, Ubud, Gianyar, Jumat (6/7/2018).
Baca: Perkosa Cewek 17 Tahun, Lelaki Ini Ditangkap Polisi
Dalam kunjungannya, Eko melihat terdapat beberapa titik di Kabupaten Gianyar yang masih dipenuhi oleh sampah.
Ia mengatakan pengalihan dana desa juga dapat digelontorkan untuk membentuk pengelolaan bank sampah.
"Dengan adanya bank sampah yang dikelola. Bukan hanya membantu untuk mengurangi sampah di Gianyar, tapi juga bisa memberikan nilai ekonomi dari pengelolaan sampah tersebut," ujarnya.
Lewat pengelolaan bank sampah, nantinya dapat menghasilkan pupuk organik yang memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar. Apalagi bila pupuk hasil pengelolaan tersebut mendapatkan sertifikasi.
Baca: Putri Marino yang Sedang Hamil Pakai High Heels ke Acara IMAA 2018, Kenali 4 Bahayanya Bagi Bumil
Tak kalah penting lainnya ialah, dengan dibangunnya bank sampah diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya sekaligus membantu perekonomian wilayah tersebut.
"Kalau dapat sertifkat harganya bisa lebih baik, pendapatan masyarakat bisa lebih baik, dan yang penting memberikan pekerjaan di unit pengelolaan tersebut," sebutnya.
Bila sampah-sampah plastik itu dibiarkan, maka daerah yang mengandalkan pariwisatanya, secara perlahan akan menghilangkan minat datangnya wisatawan.
"Karena kalau sampah ini dibiarkan saja, nanti jadi kotor, kalau daerah itu tergantung pariwisata, dampaknya, pelan-pelan akan hilang (minat)," pungkasnya.