Situsnya Diretas, Fadli Minta KPU Belajar dari Perbankan
Fadli berharap peretasan situs penyelenggara pemilu tidak terulang saat perhelatan Pileg dan Pilpres.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan bahwa kasus peretasan situs KPU saat masa penghitungan suara Pilkada merupakan masalah besar yang harus disikapi secara serius.
Menurutnya peretasan tersebut dapat membuat suara masyarakat dalam Pemilu dapat dibajak.
"Ini artinya kan suara rakyat bisa dibajak dan ini menimbulkan kecurigaan, keragu raguan masyarakat terhadap KPU untuk menyelenggarakan pemilu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/7/2018).
Ia mengatakan dalam masa Pemilu seperti sekarang ini seharusnya situs KPU dijaga.
Baca: Polisi Belum Berhasil Tangkap Peretas Situs KPU
KPU harus belajar dari sistem perbankan yang relatif aman dari peretasan.
"KPU saya kira harus lihat itu situs-situs diperbankan, mereka juga rawan untuk diretas tapi relatif mereka bisa mempertahankan diri. Jadi semestinya KPU belajarlah dari sektor perbankan yang relatif aman dari peretasan," katanya.
Fadli berharap peretasan situs penyelenggara pemilu tidak terulang saat perhelatan Pileg dan Pilpres.
KPU harus bisa mengidentifikasi kelemahan sistemnya sehingga hal tersebut bisa diantisipasi.
"Anggaran untuk KPU dan IT ini besar jadi harus bisa dilihat siapa dan kenapa begitu mudah untuk dibobol," pungkasnya.