Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diplomasi Zaman Now Dibalik Kemenangan RI di Dewan Keamanan PBB

Seluruh kebijakan, strategi dan taktik dihitung dengan cermat dan di ukur dampaknya bagi pemenangan Indonesia

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Diplomasi Zaman Now Dibalik Kemenangan RI di Dewan Keamanan PBB
Dok. Pusdiklat Kementerian Luar Negeri RI
Para peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) Angkatan Ke-59 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-
2020 beberapa waktu yang lalu, tidak terlepas dari penerapan changing cultural mindset sebagai konsekuensi diplomasi masa kini.

Hal ini disampaikan Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Dubes Dian Triansyah Djani di depan Kepala Pusdiklat Kemenlu Yayan G.H. Mulyana, Direktur Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (SESPARLU) June Kuncoro Hadiningrat, dan 27 peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Kemenlu (SESPARLU) ke-59, di Pusdiklat Kemenlu, Jakarta, Jumat (6/7/2018).

Baca: Pesan Habibie kepada Para Diplomat: Jaga Persatuan

“Kalau hanya mengandalkan metode konvensional, seperti mengirim nota diplomatik atau resepsi, tidak mungkin kita menang dalam pemilihan Anggota Tidak Tetap DK PBB,” kata Dubes Djani dalam keterangan pers yang diterima dari Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu (7/7/2018).

Seluruh kebijakan, strategi dan taktik dihitung dengan cermat dan di ukur dampaknya bagi pemenangan Indonesia. Ia menganalogikannya dengan Pilkada di Indonesia yang menggunakan seluruh daya dan upaya namun harus menghormati prinsip dan etik.

“Trend diplomasi sekarang adalah pendekatan yang utuh, baik personal maupun dinas, pada segala tingkatan. Gunakan semua potensi yang ada, baik itu posisi negara, budaya, maupun makanan khas. Kita harus mampu mengubah cultural mindset kita,” tambahnya.

Selain melalui saling dukung dengan negara-negara anggota PBB pada organisasi internasional lainnya, Dubes Djani menggunakan cara “out of the box” untuk memastikan dukungan negara lain. Misalnya penggunaan media sosial, pendekatan personal.

Misalnya, dengan mengirim surat pribadi kepada Dubes negara lain dengan tulisan tangan; diplomasi keliling oleh Presiden RI dan jajaran pimpinan Kemenlu termasuk Menlu, termasuk lewat pentas angklung dan promosi kopi Indonesia di Markas Besar PBB.

Baca: Di Acara Aktivis 98, Jokowi Ingatkan Kebebasan Terikat Aturan dan Konstitusi

Berita Rekomendasi

Dubes Djani juga mengingatkan bahwa kemenangan di DK PBB hanyalah awal dari perjuangan.

“Kita harus upayakan agar prinsip-prinsip Indonesia menyebar di berbagaiprogram PBB, khususnya prinsip perdamaian dan anti-penjajahan. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan kebanggaan dan harapan seluruh bangsa dan masyarakat Indonesia untuk menjadi True Partner for World Peace," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas