PDIP Bukan Sekadar Partai Yang Mencalonkan Kepala Daerah Karena Elektabilitas
PDIP menilai rekam jejak sangat menentukan untuk melihat bagaimana kadernya akan benar-benar berpihak atau justru memukul rakyat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekertaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut bahwa partainya tidak pernah berpatokan pada elektabilitas untuk mencalonkan kader sebagai kepala daerah maupun posisi jabatan politik.
Dia mengaku, PDIP lebih mementingkan rekam jejak dibandingkan elektabilitas.
Pasalnya, PDIP menilai rekam jejak sangat menentukan untuk melihat bagaimana kadernya akan benar-benar berpihak atau justru memukul rakyat.
Jal itu disampaikan Hasto saat memberikan sambutan dalam pembukaan 'Kaderisasi PDI Perjuangan Merebut Hari Rakyat' di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).
"PDIP bukan sekadar partai yang mencalonkan kepala daerah karena elektabilitas. Buat apa memiliki elektabilitas tinggi tetapi track recordnya punya pengalaman memukul rakyat? Buat apa punya calon kepala daerah dengan elektabilitas tertinggi tetapi tidak memiliki kesetiaan dalam jalan pemerintahan untuk rakyat tersebut?," kata Hasto.
"Karena itu ukuran yang paling autentik di dalam proses kaderisasi itu sendiri," katanya.
Dalam kesempatan itu pula, Hasto mengungkapkan workshop diadakan dengan tujuan untuk merefleksikan hasil Pilkada Serentak 2018 yang telah usai.
Sekaligus, mempersiapkan jelang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2019.
"Karena kami yakin ketika mereka-mereka yang menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah telah berproses melalui sekolah kepala daerah, maka mereka akan menjadi pejuang-pejuang kepartaian, pejuang-pejuang untuk rakyat. Sehingga pileg akan linier dengan pilkada serentak tersebut," papar Hasto.
Dalam workshop ini, sejumlah kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan hadir untuk memberikan materi terkait kepemimpinan.
Sejumlah kepala daerah yanh hadir yakni Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Bupati Tulang Bawang Winarti dan Bupati Jember Faida.
Selain itu, wakil kepala daerah yang hadir antara lain, Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiatmoko.
Adapun pembawa materi workshop ada dari Pengamat politik UIN Pangi Syarwi Chaniago, Pegiat Media Sosial Boni Triana dan Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi.