KPK Bawa Empat Kardus dan Tiga Koper Lewat Pintu Belakang Rumah Dirut PLN
Para penyidik menaiki empat buah mobil yang sebelumnya diparkir di depan rumah Sofyan di Jalan Taman Bendungan Jatiluhur II Nomor 3 Bendungan Hilir, J
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar lima orang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa empat kardus air mineral dan tiga koper hitam dari rumah Dirut PLN Sofyan Basir sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu (15/7/2018).
Para penyidik yang mengenakan masker warna hijau dan berompi KPK tersebut membawa barang-barang tersebut lewat pintu belakang rumah.
Para penyidik menaiki empat buah mobil yang sebelumnya diparkir di depan rumah Sofyan di Jalan Taman Bendungan Jatiluhur II Nomor 3 Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Baca: Lampu Teras Rumah Dirut PLN Dipadamkan Ketika KPK Melakukan Penggeledahan
Sebelumnya terlihat juga beberapa petugas keamanan dan kepolisian membawa dua pasang sepatu yang berada di teras rumah.
Lampu teras rumah berlantai dua tersebut terlihat gelap meski sudah malam.
Namun, lampu bagian dalam rumah terlihat menyala.
Baca: Rumah Direktur Utama PLN Sofyan Basir Digeledah KPK
Terlihat dua orang petugas keamanan sedang berjaga di pos keamanan yang terletak di pojok dalam sebelah kanan rumah tersebut.
Terlihat juga polisi berseragam sedang berjaga di bagian teras rumah.
Puluhan wartawan media televisi dan online terlihat berkumpul di depan rumah.
Baca: KPK Benarkan Penyidiknya Geledah Rumah Dirut PLN
Terlihat empat mobil penyidik KPK terparkir di depan rumah bercat krem tersebut.
Hingga pukul 18.00 WIB para penyidik belum terlihat keluar dari rumah tersebut.
Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Febri Diansyah membenarkan penggeledahan tersebut.
Penggeledahan yang dilakukan sejak pagi tersebut berkaitan dengan kasus dugaan suap terkait proyek PLTU Riau-1
"Benar, ada penggeledahan di rumah Dirut PLN yang dilakukan sejak pagi ini oleh tim KPK dalam penyidikan kasus suap terkait proyek PLTU Riau-1," kata Febri lewat pesan singkat pada Minggu (15/7/2018).
Febri mengatakan bahwa penggeledahan tersebut dilakukan guna menemukan bukti terkait perkara dugaan suap tersebut.
"Penggeledahan di lokasi tertentu dilakukan dalam rangka menemukan bukti yang terkait dengan perkara," kata Febri.
Febri berharap agar pihak-pihak terkait bisa bekerja sama dengan KPK dan tidak melakukan upaya-upaya yang menghambat pelaksanaan tugas penyidikan.
"Kami harap pihak-pihak terkait koperatif dan tidak melakukan upaya-upaya yang dapat menghambat pelaksanaan tugas penyidikan ini," kata Febri.