Ada Mekkah Route, Jamaah Haji Langsung Masuk Arab Saudi Tanpa Antre Imigrasi
Lewat program ini semua prosedur kedatangan atau keimigrasian, seperti biometrik, sidik jari dan lainnya cukup dilakukan di Indonesia.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Delegasi Kerajaan Arab Saudi meresmikan "Makkah Route”, yakni program inisiatif baru dalam layanan jamaah haji Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (17/7/2018).
Lewat program ini semua prosedur kedatangan atau keimigrasian, seperti biometrik, sidik jari dan lainnya cukup dilakukan di Indonesia.
Jadi, ketika tiba di Arab Saudi, jamaah akan melalui jalur khusus di Jeddah dan Madinah dan tidak berlama-lama untuk antre, tapi langsung ke bus dan menuju tempat pemondokan masing-masing untuk menerima barang-barang bawaannya di sana.
Baca: Andika Ramadiansyah/Rinov Rivaldy ke Babak Utama Singapura Open 2018
"Ini merupakan inisiatif Arab Saudi terkait agar perjalanan haji berjalan lancar sesuai dengan waktu yang ditentukan sehingga memberikan kemudahan untuk jamaah haji Indonesia yang jumlahnya sekitar 500 orang yang merupakan kloter pertama," ujar pejabat Keimigrasian Arab Saudi Jenderal Sulaiman Ali Yahya kepada dalam keterangan tertulis.
Peresmian layanan tersebut ini dihadiri Wakil Menteri Haji & Umroh Kerajaan Arab saudiHussein Al Sharif, Dubes Kerajaan Arab Saudi Osama Bin Muhammad Al Shuaibi dan GM Layanan Tamu Allah Kerajaan Arab Saudi Khaled Al Attaidi.
Program ini pertama kali dilakukan untuk Indonesia, dan baru dipraktikkan di Bandara Soekarno Hatta.
"Kami juga berlakukan untuk Malaysia. Untuk Indonesia baru di Jakarta, tapi kami siap melakukan di tempat lain jika pemerintah Indonesia membutuhkannya sehingga lebih banyak jamaah bisa dilayani," kata Sulaiman.
Untuk pelaksanaan layanan tersebut, lanjut Sulaiman, pihak imigrasi Arab Saudi menggunakan perangkat teknologi dan mobile sehingga dapat dibawa kemana-mana untuk mengatasi kemungkinan eror selama layanan berjalan.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menyatakan bakal ada perbedaan dalam hal keberangkatan jamaah haji di Bandara Soekarno-Hatta tahun ini. Perbedaan ini terdapat pada penerapan persyaratan imigrasi.
Jika pada tahun-tahun sebelumnya para jamaah haji mengurus segala hal tentang keimigrasian di bandara destinasi atau Jeddah, maka tahun ini mereka sudah bisa langsung mengurusnya di bandara tempat mereka berangkat.
"Ya, ada perbedaan karena untuk tahun ini diterapkan untuk persyaratan-persyaratan imigrasi di bandara-bandara origin, bukan di bandara destinasi. Salah satunya Soekarno-Hatta sudah menerapkan itu," jelas Awaluddin di Kantor Pusat AP II, Tangerang, Senin (16/7/2018).
Pada simulasi yang berlangsung Selasa pagi tadi, seluruh proses berjalan lancar, dan bisa selesai dalam waktu satu jam untuk menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia untuk kloter awal sebanyak sekitar 500 jamaah.
Sulaiman menuturkan, ujicoba penerapan inisiatif ini bagi jamaah haji Malaysia sudah terbukti berhasil pada musim haji 1438 H yang terdiri dari dua tahapan.
Tahap pertama meliputi dua kloter yang membawa 75 jamaah, sedangkan tahapan kedua meliputi lima kloter terdiri dari sekitar 1.600 jamaah.