Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Johan Budi Masuk Dunia Politik, Keluarganya Justru Khawatir

"Ya sempat khawatir. Terus mereka bertanya juga kenapa harus terjun ke politik. Kita sempat diskusi panjang soal ini," kata Johan kepada Tribun

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Johan Budi Masuk Dunia Politik, Keluarganya Justru Khawatir
Tribunnews.com/ Imanuel Nicolas Manafe
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi mengungkapkan bahwa keluarga, baik istri dan anak sempat khawatir atas keputusannya masuk ke dunia politik.

Pasalnya, selama ini, dirinya berkecimpung di dunia jurnalis, menjadi pimpinan KPK dan juga jabatan terakhir berada di Istana. 

"Ya sempat khawatir. Terus mereka bertanya juga kenapa harus terjun ke politik. Kita sempat diskusi panjang soal ini," kata Johan kepada Tribun, Jakarta, Selasa (17/7).

Baca: Bursa Transfer Politisi dan Para Pendatang di Pemilu 2019

Jawaban dia, mengabdi untuk negara dapat berasal dari berbagai macam cara. Satu diantaranya adalah dengan menjadi kader partai dan masuk ke legislatif. 

Keluarga, jelas dia, akhirnya mengerti dan mempersilakan maju menjadi caleg PDIP dan bertarung di Daerah Pemilihan Jawa Timur VII.

"Setelah kita diskusi panjang lebar, akhirnya keluarga mengerti dan menyetujui keinginan saya," lanjutnya.

Bukan hanya keluarga, dia juga sempat berkonsultasi dengan beberapa pihak, termasuk politisi dan peneliti. Sehingga, dia memutuskan maju untuk tingkat DPR RI.

BERITA TERKAIT

Dia menceritakan, awalnya, beberapa politisi PDIP mendatangi dan menawarkan bergabung dengan partai berlambang Banteng tersebut.

Dalam pertemuan itu, Johan dinilai dapat meningkatkan suara PDIP di Jawa Timur. 

PDI Perjuangan, kata dia, juga merupakan partai yang lebih banyak menyentuh dan bicara tentang rakyat kecil. 

Selain juga mantan jurubicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengaku konsep PDI Perjuangan tentang negara kesatuan RI berdasarkan Pancasila serta paham nasionalis religius yang diusung sesuai dengan prinsipnya dalam bernegara.

"Tawaran ini akhirnya saya terima dengan pertimbangan, saya akan lebih bisa berkiprah dan berbuat lebih banyak buat negara jika menjadi anggota DPR," ucapnya.

Mengenai pertarungannya di Dapil Jatim VII yang meliputi Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Magetan, dan Trenggalek, merupakan keputusan partai.

Dia bahkan tidak tahu jika harus bertarung dengan Edy Baskoro Yudhoyono atau Ibas di Dapil yang sama. "Hah? Sama Mas Ibas? Saya malah belum tahu," katanya. 

Kendati demikian, Johan mengaku tetap optimis untuk mendapatkan suara yang cukup tembus ke parlemen. Bagaimanapun, kata dia, setiap partai memiliki strategi masing-masing untuk menggaet suara pemilih.

"Saya jalani saja dulu. Mudah-mudahan suaranya juga cukup. Pemilih kan sekarang mencoblos orangnya bukan hanya partai saja," tukasnya.(ryo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas