Kapolri : Soliditas TNI-Polri Tak Sekedar di Mulut, tapi Mutlak dan Harus Terwujud
Kesatuan dua lembaga tersebut menjadi salah satu cerminan kekuatan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan soliditas antara TNI dan Polri mutlak adanya.
Menurut Tito, soliditas keduanya harus terwujud hingga akhir zaman nanti. Karena, kesatuan dua lembaga tersebut menjadi salah satu cerminan kekuatan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca: Jokowi Tawarkan Pesawat N-219 ke Presiden Christian
"Hubungan TNI-Polri bukan hanya di mulut saja dan pemanis tapi betul-betul dibutuhkan negara ini. Sampai kiamat sampai akhir zaman," ujar Tito saat memberikan pembekalan kepada 724 Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi TNI-Polri, di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/7/2018).
Indonesia, kata Tito, akan semakin kuat apabila memiliki aparat keamanan yang solid dan harmonis. Tidak ada pihak manapun yang bisa mengancam kedaulatan Bangsa Indonesia nantinya.
Tak hanya itu, menurutnya itu akan memperkuat eksistensi Indonesia di mata dunia.
Namun, bila TNI dan Polri terpecah belah maka Indonesia pun berpotensi hancur.
Baca: Sama-sama Berlatar Belakang Militer Jadi Alasan Bamsoet Yakin Demokrat Dukung Prabowo di Pilpres
"Kalau kita ingin NKRI mau sampai akhir zaman. Kalau tidak sampai akhir zaman artinya kita nggak mau NKRI eksis. Karena negara ini sangat banyak ditentukan soliditas kekuatan TNI dan Polri," jelas mantan Kapolda Metro Jaya itu.
"Ada istilah jika ingin pecahkan bangsa ini, hancurkan soliditas TNI-Polri. Maka sebaliknya bangga kuat jika TNI Polri-nya kuat. Hubungan Polri TNI adalah mutlak," pungkas Tito.