Yusril Ihza '‘Turun Gunung’' Jadi Caleg dari PBB
Mantan menteri sekretaris negara itu mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, ‘turun gunung’ di Pemilu 2019.
Mantan menteri sekretaris negara itu mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta.
Pria berusia 62 tahun itu mengaku harus terjun langsung ke lapangan sebagai upaya menarik suara dari pemilih. Upaya ini dilakukan, karena untuk mencapai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold untuk Pemilu 2019 yang dinaikkan menjadi empat persen.
Baca: OTT Bupati Labuhan Batu, KPK Sita Bukti Transaksi Ratusan Juta
“Kali ini, saya harus turun untuk memperoleh sebanyak-banyaknya bagi PBB. Karena minimal untuk ke DPR itu empat persen,” ujar Yusril saat mendaftarkan caleg dan menyerahkan dokumen pelengkap ke KPU RI di kantor KPU RI, Selasa (17/7/2018).
Dia menjelaskan, alasan memilih dapil DKI Jakarta, karena ibu kota negara itu menjadi pusat pemberitaan media massa. Selain itu, kata dia, bersaing di DKI lebih memungkinkan daripada di kampung halamannya di Belitung.
Menurut dia, di Belitung terdapat tiga partai yang menguasai daerah tersebut. Tiga partai itu, yaitu PBB, PDI Perjuangan, dan Partai Golkar.
“Jadi, saya yang sekian lama tidak pernah maju sebagai anggota DPR kali ini maju dengan harapan mendongkrak suara PBB,” kata dia.
Di kesempatan itu, dia menyampaikan, PBB tidak menempatkan caleg di seluruh dapil DPR RI yang mencapai 80 dapil. Dia mencontohkan, seperti di Jawa Timur, di mana terdapat jatah 17 kursi, namun, dia mengaku pihaknya hanya menempatkan 12 orang.
Dia menegaskan, animo masyarakat untuk bergabung dengan PBB besar. Namun, kata dia, tidak semua diakomodir mendaftarkan diri sebagai caleg. Sebab, tidak semua orang dapat memenuhi persyaratan.
“Kami menekankan kemampuan dan basis intelektual. Kami tekankan kepada kualitas, karena kami lihat anggota DPR yang sekarang ini lemah banget. Kemampuan berpikir, kemampuan intelektual lemah. Oleh karena itu kami memilih orang-orang intelektual,” ujarnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.