LIPI: Pemilih Hanura ke Prabowo, Pemilih PAN ke Jokowi
Sementara itu, para pemilih PAN cenderung memilih Joko Widodo sebagai capres mereka di 2019.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Temuan dari rilis survei dari Pusat Penelitian Politik LIPI menunjukkan, dari 2.100 responden banyak pemilih Hanura yang mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Sementara itu, para pemilih PAN cenderung memilih Joko Widodo sebagai capres mereka di 2019.
Peneliti senior LIPI, Syamsuddin Haris bagi para pemilih Hanura, mengatakan adanya kesamaan latar belakang dari Wiranto dan Prabowo.
Pasalnya, keduanya sama-sama berasal dari militer.
“Publik lebih melihat tokoh itu satu, yang kedua mungkin juga Hanura dan Gerindra parpol yang dibentuk oleh mantan militer itu mungkin faktor juga Pak Wiranto di satu pihak dan Prabowo di pihak lain,” kata Syamsuddin dalam Sosialisasi Hasil Survei Publik “Partisipasi, Kepemimpinan Politik dan Masa Depan Demokrasi” di Hotel Century Park, Jakarta Selatan, Kamis (19/7/2018).
Sementara itu bagi para pemilih PAN, Syamsuddin mengatakan, banyaknya jumlah pemilih PAN menjadi tantangan bagi tokoh partai untuk menentukan dukungannya, mengikuti yang diinginkan pendukungnya atau membuat pendukungnya mengikuti pilihan partai.
“Tentu ini sebagai sinyal bagi pimpinan PAN untuk dukungan dalam pemilu presiden akan datang. Pemilihnya konstituen PAN memilih Jokowi,” ujar Syamsuddin.
Sementara itu, untuk soal elektabilitas, Partai Hanura sebanyak 65,4 persen memilih Prabowo sebagai Capres.
Sebanyak 26,9 persen responden menginginkan Jokowi. Untuk yang tidak menjawab dan golput masing-masing sebesar 3,8 persen.
Sedangkan PAN sendiri menjadi partai pilihan dengan persentase elektabilitas sebesar 2,3 persen.
Dari jumlah tersebut sebanyak 45,8 persen responden mendukung Jokowi, sedangkan yang memilih Prabowo sebanyak 39,6 persen, dan sisanya tidak menjawab sebesar 14,6 persen.
Survei LIPI dilakukan pada 26 April hingga 9 Mei 2018. Margin of error diklaim sebesar 2,14 %. Metodologi yang digunakan multistage random sampling dengan sebaran responden laki-laki dan perempuan masing-masing 50 persen.