Ada Perbaikan E-Ticketing KRL, PT KCI Siapkan Tiket Kertas Seharga Rp 3000 Mulai Besok
Untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan dan antrean, PT KCI akan memberlakukan tiket kertas seharga Rp 3000.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para penumpang KRL Commuter Line hari ini tidak bisa menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) dan kartu elektronik dari bank untuk tapping in dan out di gate stasiun.
Penyebabnya, PT KAI Commuter Indonesia(KCI) sedang melakukan perbaikan sistem terkait pola e-ticketing tersebut. Antrean panjang penumpang pun terjadi di beberapa stasiun KRL.
Baca: Dihukum Seniornya, Siswi SMAN di Mojokerto Terancam Lumpuh, Kementerian PPA Angkat Bicara
Untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan dan antrean, PT KCI akan memberlakukan tiket kertas seharga Rp 3000. Tiket kertas akan diberlakukan di 79 stasiun KRL dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir mulai Senin(23/7/2018).
Baca: Menguak Penganiayaan Sesama Tahanan di Rutan
"Tiket kertas dijual seharga Rp 3.000 ke semua stasiun tujuan. Untuk mempercepat proses transaksi pengguna jasa diimbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas," ujar VP Komunikasi Perusahaan PT KCI, Eva Chairunisa kepada Tribunnews, Minggu(22/7/2018).
Prosedur pembeliannya, kata Eva, penumpang bisa mengantre di loket maupun pada petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas ini.
Baca: Pengamat: Biarkan Pak JK Pensiun, Jangan Dipaksa Jadi Cawapres
"Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL. Di stasiun awal, tiket kertas perlu diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan oleh pengguna jasa sebagai tanda bukti perjalanan," ujar Eva.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh pengguna KRL selama masa pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik. "Permintaan maaf khususnya kami sampaikan kepada para pelanggan setia kami, pemilik Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu uang elektronik dari bank yang tetap perlu melakukan transaksi tiket pada loket sebelum menggunakan jasa KRL selama masa pemeliharaan berlangsung," ujar Eva.
Sebagaimana diketahui, sistem tiket elektronik KRL telah berjalan sejak Juli 2013 atau lima tahun yang lalu.
Pembaharuan dan pemeliharaan sistem dalam skala keseluruhan yang berlangsung saat ini tidak dapat dihindari untuk menjaga keandalan sistem ini di masa yang akan datang.
Pembaharuan sistem dan pemeliharaan dilakukan sejak Sabtu 21 Juli 2018.
"Untuk kenyamanan bersama PT KCI mengimbau pengguna jasa untuk merencanakan kembali waktu perjalanannya. PT KCI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Saat ini seluruh petugas telah dikerahkan untuk mendukung pembaharuan sistem sekaligus membantu layanan kepada para pengguna KRL," kata Eva.