Pengamat: TGB Lebih Mudah Bantu Pemenangan Jokowi Setelah Mundur dari Demokrat
TGB akan lebih mudah membantu pemenangan Jokowi di Pilpres 2019, setelah menyatakan mundur dari Partai Demokrat.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) akan lebih mudah membantu pemenangan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019, setelah menyatakan mundur dari Partai Demokrat.
Hal itu disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, Selasa (24/7/2018).
"Dengan kehadiran TGB di kubu Jokowi ini bisa membalikkan keadaan politik nasional persaingan antara Jokowi dengan Prabowo," ujar peneliti lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia).
"Apalagi kalau Pak Jokowi memilih pak TGB menjadi cawapresnya," tambahnya.
Dari sisi pemetaan ulama pun, kata dia, lebih berimbang di kubu Jokowi maupun Prabowo Subianto.
Kekuatan di kubu Jokowi pun semakin bertambah dengan hadirnya TGB.
Apalagi berdasarkan hasil penelitian Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia), elektabilitas TGB terus menunjukkan tren meningkat.
Berdasarkan hasil Survei KedaiKOPI yang dilaksanakan di 10 Provinsi pemilik suara terbanyak, 3 hingga 7 Juli lalu mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan hasil survei KedaiKOPI tanggal 12-27 Maret 2018.
Menurut peneliti Politik KedaiKOPI Hendri Satrio, elektabilitas TGB naik dari 4,4 persen menjadi 7,3 persen, pada elektabilitas cawapres dengan pertanyaan terbuka.
Sedangkan pada elektabilitas cawapres dengan pertanyaan tertutup, naik dari 6,2 persen menjadi 8,2 persen. Jadi, tren elektabilitas TGB selalu meningkat dari waktu ke waktu.
"Bahkan diprediksi akan terus naik pasca kabar mundurnya TGB dari Demokrat," ujar Hendri Satrio.
Selain itu kata dia, TGB menempati urutan teratas sebagai Cawapres Joko Widodo (Jokowi) yang paling santri.
Sebanyak 1148 responden yang terlibat pada survei ini 34,1 persen menempatkan TGB Zainul Majdi paling memiliki persepsi santri.
Selanjutnya ada nama Romahurmzy (27 persen), Muhaimin Iskandar (22,9 persen), Mahfud MD (7 persen), Din Syamsudin (6,1 persen), Said Aqil Siroj (2,9 persen).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.