DPD RI Dukung Pembekalan Generasi Muda untuk Tahun 2045
Oesman Sapta mendukung upaya untuk mengarahkan generasi muda dalam menentukan arah pembangunan Indonesia
Editor: Content Writer
Ketua DPD RI, Oesman Sapta mendukung upaya untuk mengarahkan generasi muda dalam menentukan arah pembangunan Indonesia agar siap dalam menyongsong Indonesia pada tahun 2045 mendatang.
Hal ini disampaikannya saat menerima Panitia Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018 yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas Indonesia Diaspora Network Global, Dino Pati Jalal di Ruang Delegasi Ketua DPD RI, Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (26/7/2018).
“Saya mendukung sekali dan saya menyarankan anak-anak muda Indonesia untuk ikut karena ini kesempatan bagi anak muda untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia di masa mendatang dan ini kesempatan untuk memiliki rasa nasionalisme yang tinggi,” katanya.
Oesman Sapta menambahkan, konferensi semacam ini penting mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sehingga akan terbangun visi dan misi generasi muda yang tepat dan benar ke depannya.
![dpd](http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dpd_20180727_101046.jpg)
Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Pengawas Indonesia Diaspora Network Global, Dino Pati Jalal menjelaskan kegiatan konferensi ini memiliki tujuan untuk mempertemukan anak muda dari 34 provinsi untuk membantu mengarahkan generasi muda dalam menentukan arah pembangunan Indonesia tahun 2045 atau Indonesia pada usia satu abad.
“Kenapa ini penting karena tinggal satu generasi lagi, jadi bukan jauh di mata, anak muda zaman sekarang ini akan berusia di puncak produktifitasnya pada usia seratus abad Indonesia di tahun 2045 mendatang,” ujar Dino.
Menurutnya, akan sangat disayangkan jika para generasi muda diwariskan Indonesia tanpa memiliki konsep yang jelas tentang arah pembangunan.
Konferensi ini dirancang untuk tidak lagi membangun pondasi melainkan destinasi atau tujuan dari pembangunan.
“Destinasinya adalah kita akan masuk dalam nomor ke berapa dalam pembangunan ekonomi di dunia, masih akan ada lagi kah kemiskinan absolut di 2045, kemiskinan, desa tertinggal, saya harapakan tidak. Intinya semua hal itu harus dibayangkan, diimajinasikan dan dirancang oleh generasi muda sekarang yang akan menjadi pemilik Indonesia di masa mendatang. Inilah yang akan menjadi esensi dari pelaksanaan konferensi tersebut,” jelas Dino.(*)