Sekjen SKPI: Jangan Biarkan Lombok Menderita, Korban Gempa Masih Butuh Bantuan
“Kami memberikan bantuan ratusan paket sembako dan peralatan yang dibutuhkan warga korban gempa Lombok,” kata Sekretaris Jenderal SKPI Fauzan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga Senin (30/7/2018) pagi masih terus dilanda gempa susulan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat mencatat, hingga pukul 09:00Wita masih terjadi 276 gempa susulan.
Warga korban gempa mulai khawatir dan takut gempa yang cukup dahsyat kembali mengguncang. Disisi lain bantuan untuk korban gempa belum merata. Uluran tangan dari semua pihak diperlukan warga Lombok agar dapat bertahan hidup.
Salah satu titik gempa di Desa Sembalun Bumbung, Lombok Timur. Ratusan warga disini memerlukan bantuan berupa air bersih, kesehatan, dan bahan makanan untukbertahan hidup.
“Warga masih trauma, ketakutan gempa susulan, ini masih sering terjadi guncangan. Yang jelas obat-obatan, makanan, makanan siap saji, selimut untuk bayi, dan air bersih,” kata Kahiruddin, Tokoh Masyarakat Lombok Timur, Senin (30/7/2018).
Selain logistik, kebutuhan mendesak lainnya, lanjut dia, yakni alas tidur berupa tikar serta selimut. Begitu juga dengan air bersih dan peralatan mandi serta peralatan untuk membersihkan lokasi gempa.
Menjawab keluhan warga korban gempa, organisasi kepemudaan Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) di SKPI lansung terjun ke lokasi gempa. SKPI langsung mendirikan tenda pengungsian untuk ratusan warga desa korban gempa.
“Kami memberikan bantuan ratusan paket sembako dan peralatan yang dibutuhkan warga korban gempa Lombok,” kata Sekretaris Jenderal SKPI Fauzan Rachmansyah.
Fauzan berinteraksi dengan warga korban gempa, dan menanyakan keluhan mereka. Menurutnya, warga masih menyimpan trauma yang mendalam akibat dilanda gempat cukup dahsyat pada Minggu (29/72018) kemarin.
Oleh karena itu, dirinya berjanji tidak akan membiarkan korban gempa Kedinginan, ketakutan dan kekurangan bantuan. SKPI akan dengan sigap membantu meringankan penderitaan para korban gempa.
“Jangan biarkan warga Lombok menderita. Semua pihak harus turun membantu korban gempa, saatnya kita bersatu membantu mereka,” ujarnya.
Tak hanya itu, Fauzan juga meminta kepada pemerintah agar segera mengevakuasi para pendaki Gunung Rinjani, NTB, yang saat ini masih terjebak akibat gempa.
Saat ini masih ada sekitar 560 pendaki yang terjebak akibat jalur keluar dari Gunung Rinjani terputus oleh gempa.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB H Muhammad Rum mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun hingga Minggu (29/7/2018) malam pukul 21.00 Wita, korban meninggal akibat gempa Lombok berjumlah 15 orang meninggal, 162 lainnya mengalami luka-luka, dan ribuan rumah rusak.
Kepala Dinas Sosial Nusa Tenggara Barat Ahsanul Khalik menyebutkan jumlah korban terdampak gempa Lombok sebanyak 500 kepala keluarga atau KK.
"Data sementara yang kami himpun ada 500 KK. Tapi itu pun kami belum berani mengungkapkan angka pastinya. Karena patokan kota kami by name by address," katanya.
Ahsanul mengatakan ada tiga kecamatan yang mengalami kerusakan parah akibat gempa berkekuatan 6,4 SR tersebut, yaitu Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, serta Kecamatan Bayan di Lombok Utara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.