Kementerian Luar Negeri Masih Telusuri WNI yang Diduga Terlibat Serangan Bom Mobil di Fillipina
"Kemlu telah meminta KJRI Davao meminta informasi resmi apakah ada WNI yang menjadi korban atau diduga pelaku dalam bom Basilan,"
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan terus menelusuri dugaan keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) dalam serangan bom mobil di selatan Filipina.
Hal tersebut disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Baca: Hingga Hari Ini Tercatat Sudah Terjadi 346 Kali Gempa Susulan Di Lombok
Menurutnya, Kementerian Luar Negeri juga telah berkomunikasi dengan KBRI Davao untuk memantau perkembangan peristiwa tersebut.
"Kemlu telah meminta KJRI Davao meminta informasi resmi apakah ada WNI yang menjadi korban atau diduga pelaku dalam bom Basilan," ujar Iqbal.
Baca: Uji Coba Penutupan 19 Pintu Tol di Jakarta Dilakukan Besok
Lebih lanjut, Iqbal mengatakan otoritas setempat belum bisa memastikan WNI tersebut menjadi korban atau terlibat dalam ledakan bom yang mengakibatkan lebih dari 10 orang tewas.
"Sejauh ini otoritas setempat belum mengindikasikan adanya WNI sebagai korban maupun pelaku," kata Iqbal.
Diberitakan media setempat, ledakan bom mobil terjadi di Pulau Basilan, selatan Filipina pada Selasa.
Ledakan bom tersebut menewaskan 10 orang dan melukai setidaknya lima lainnya.
Baca: Pengamat Memprediksi Kecil Peluang Prabowo-AHY Bisa Menang Lawan Jokowi
Berdasarkan keterangan sumber militer Filipina, ledakan terjadi sekitar pukul 5.45 pagi di pos pemeriksaan di Kota Lamitan.
Ledakan terjadi tak lama setelah tentara menghentikan sebuah van dan berbicara kepada pengemudinya.
Baca: BNPB Berikan Bantuan Rp 50 Juta untuk Warga yang Rumahnya Rusak Berat Akibat Gempa di Lombok
Beberapa laporan dari sumber lainnya yang dilansir Manila Bulletin, Selasa (31/7/2018) mengatakan, ledakan itu menewaskan seorang tentara, empat anggota milisi, dan beberapa warga sipil.
Disebutkan pula di antara korban tewas terdapat seorang yang diyakini sebagai warga negara Indonesia yang mengemudikan van berisi bom tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.