Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adu Kuat Demokrat Dengan PKS: AHY dan Salim Segaf Berebut Kursi Cawapres Prabowo

Menurut dia, AHY menguat karena PAN tidak terlalu 'ngotot' untuk memajukan Zulhas.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Adu Kuat Demokrat Dengan PKS: AHY dan Salim Segaf Berebut Kursi Cawapres Prabowo
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merogoh kantong baju safarinya sebelah kanan saat ditanya soal Cawapres usai mengunjungi rumah Neno Warisman di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/7/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, saat ini sudah ada perkembangan signifikan dalam penjajakan komunikasi yang dilakukan tersebut. Bakal Cawapres Prabowo Subianto sudah mengerucut kepada dua nama.

Sayang, Muzani enggan menyebutkan ke dua nama yang kini sedang dibahas tersebut.

Namun Pengamat politik, Said Salahudin memprediksikan dua nama kuat yang akan maju bersama Prabowo Subianto adalah Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (Demokrat) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.

Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini mengatakan putera sulung Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyisihkan tiga nama kandidat cawapres dari Prabowo yang sebelumnya mengemuka, yaitu Ahmad Heryawan atau Aher (PKS), Zulkifli Hasan atau Zulhas (PAN) dan Anies Baswedan.

Menurut dia, AHY menguat karena PAN tidak terlalu 'ngotot' untuk memajukan Zulhas.

Sedangkan Anies, karena dia bukan orang partai, dorongannya tidak cukup kuat.

Sementara Aher, dari sisi elektabilitas dia diperhitungkan kalah kuat dari AHY.

BERITA TERKAIT

"Perhitungan tentang prospek penambahan suara bagi Prabowo sepertinya akan lebih berat ke AHY," papar Said kepada Tribunnews.com, Senin (6/8/2018).

Namun, dia melihat, posisi AHY yang sudah menguat ini sekarang terancam karena Forum Ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) mengusulkan nama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Ustad Abdul Somad (UAS) dan sebagai kandidat cawapres untuk Prabowo.

Tak berselang lama, Ustad Abdul Somad menyatakan mundur dari kandidat. Jadi tersisa Habib Salim Segaf.

Pemunculan Habib Salim Segaf oleh GNPF-Ulama sebagai kandidat cawapres Prabowo kata dia, tampaknya akan membuat proses penentuan cawapres dari kubu penantang petahana Joko Widodo (Jokowi) menjadi semakin alot.

"Ketika yang dimunculkan nama Habib Salim, peta persaingan di kubu 'oposisi' bisa berubah lagi. Kekuatan AHY terpaksa harus ditimbang ulang. Sebab, Habib Salim jelas lebih kuat dari Aher," katanya.

Karena imbuhnya, UAS atau Habib Salim lebih bisa merebut suara pemilih muslim.

Catatan penting lainnya, dia menjelaskan, Habib Salim Segaf merupakan non-jawa, mantan dubes, mantan menteri, dan lebih dari itu 'maqom' Habib Salim tidak sama dengan Aher.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas