Baidu Perkuat Kemitraan dengan Kementerian Pariwisata RI Dengan Strategi SEM dan Display Ads
Baidu terus berkontribusi bagi target jumlah wisatawan Tiongkok ke Indonesia memasuki kemitraan
Penulis: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baidu terus berkontribusi bagi target jumlah wisatawan Tiongkok ke Indonesia memasuki kemitraan tahun ketiga dengan Kementerian Pariwisata RI
Srategi SEM dan Display Ads sangat efektif karena internet user di Tiongkok merupakan terbesar di dunia, dan paling besar dalam memanfaatkan search engine Baidu yang menguasai hampir 80% market China. Metode promosi lewat KOL (key opinion leader) juga terus diterapkan untuk mempromosikan Indonesia di Tiongkok.
Keberhasilan Baidu dalam meningkatkan arus wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia pada tahun 2016 dan 2017 menjadi modal kuat bagi Baidu untuk meneruskan kemitraaan strategis dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang sudah memasuki tahun ke-3
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia, mencapai 27,3% di tahun 2016. Dan pada tahun 2017, dari 14 juta kunjungan wisatawan mancanegara, 1,9 juta berasal dari negeri Tirai Bambu.
“Kami sangat antusias dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk memenuhi target wisatawan asing tahun ini, khususnya wisatawan Tiongkok. Hal ini dikarenakan Baidu adalah platform paling tepat untuk mempromosikan Indonesia di Tiongkok melalui SEM, Display Ads dan juga melalui program mendatangkan high-end China KOL yang telah kami seleksi dengan seksama,” ujar Ken Tao, Direktur Bisnis Asia Tenggara Baidu di Jakarta.
Di tahun ketiga kemitraan strategis ini, Baidu semakin menegaskan komitmennya dalam mendukung Kementerian Pariwisata RI mempromosikan Indonesia kepada masyarakat Tiongkok.
Pencapaian kunjungan turis mancanegara ke Indonesia sampai dengan Mei 2018 masih rendah. Tercatat, sebanyak 6,16 juta turis asing masuk ke Indonesia, dengan angka pertumbuhan 11,89% dari target sebesar 21%.
Diharapkan, turis asal Tiongkok dapat memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan arus wisatawan mancanegara di Indonesia. Apalagi data yang baru dikeluarkan oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada 2016 menyebutkan dana berwisata ke luar negeri yang dibelanjakan oleh turis asal Tiongkok menjadi yang paling tinggi dengan 261 milyar dollar per tahun di atas turis asal Amerika, Jerman, Inggris dan Perancis. Potensinya semakin besar mengingat total pemilik passport baru mencapai 7%.
Peluang terbaru tercatat oleh Baidu SEM (Search Engine Marketing) pada periode April 2018, di mana Bali masuk di peringkat 8 dalam Top Ten City.
Inilah yang mendorong Baidu memfokuskan strategi SEM dan Display Ads dalam kemitraan dengan Kementerian Pariwisata RI tahun ini. Tentunya tak hanya Bali, Baidu akan mendorong daerah lain yang menjadi target Kementerian Pariwisata untuk dipromosikan agar lebih dikenal oleh masyarakat Tiongkok.
Strategi ini memiliki peluang yang tak kalah penting, mengingat Tiongkok adalah pengguna internet nomor satu di dunia dengan 751 juta netizen dan 724 juta mobile netizen. Perilaku pengguna internetnya dalam mencari informasi sebesar 80,8% melalui search engine Baidu.
Strategi ini juga diperkuat dengan kehadiran para content creators, yang terdiri dari KOL (Key Opinion Leaders) yang turut aktif mempromosikan Indonesia lewat konten yang mereka produksi.
Selain melalui SEM, Calon wisatawan Tiongkok menjadikan konten para KOL sebagai panduan untuk mereka berlibur di luar negeri.
Metode promosi ini diterapkan Baidu pada tahun 2016, di mana sebanyak 101 KOL diberangkatkan Baidu ke daerah-daerah wisata Indonesia seperti Bali, Manado, Banyuwangi, Lombok, Yogyakarta dan Semarang. Tentunya mereka diundang tak hanya sebagai turis. Para KOL ini berbagi pengalamannya di Indonesia lewat blog, website dan media sosial dengan harapan bisa menginspirasi masyarakat Tiongkok untuk berlibur ke Indonesia.
Sebagai proyek perdana untuk kerjasama tahun ini, Baidu sejak awal Agustus turut mempromosikan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang di Tiongkok. Tak hanya mempromosikan, Baidu juga sudah mempersiapkan timnya sejak dua tahun lalu untuk memberikan edukasi kepada pelaku industri pariwisata Indonesia dalam menjadi tuan rumah yang baik untuk turis Tiongkok.
Dengan strategi ini, Baidu optimis dapat membantu pemerintah mencapai target 17 juta kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Tentang Baidu
Baidu, Inc. adalah perusahaan pengembang teknologi asal Tiongkok yang didirikan oleh Robin Li pada tahun 2000. Sebagai perusahaan berbasis teknologi, Baidu bertujuan untuk memberikan teknologi terbaik bagi para pengguna digital, termasuk mereka yang ingin melakukan pencarian informasi apapun melalui Internet. Baidu juga menyediakan platform yang efektif untuk bisnis dalam menjangkau calon pelanggan. Baidu ADS diperdagangkan di NASDAQ dan pasar Global dengan simbol "BIDU". Baidu melakukan ekspansi ke pasar Indonesia pada bulan Juli 2013, dengan memperkenalkan layanan serta produk-produk teknologi unggulan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. (*)