Soal 'Jenderal Kardus', Gerindra : Sudah Close dengan Bergabungnya Demokrat
Habiburokhman juga tidak melihat adanya hukum tertentu yang dilanggar oleh Andi. Intinya dia melihat kasus tersebut sudah selesai adanya.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua bidang Hukum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, mengatakan masalah 'Jenderal Kardus' telah ditutup semenjak Partai Demokrat bergabung dan menyatakan dukungannya pada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurutnya, kata kardus hanya istilah biasa yang digunakan sahabatnya, Andi Arief.
"Saya pikir soal kardus itu sudah kita close dengan bergabungnya partai koalisi, menurut saya bukan saya saja (yang berpikir seperti itu)," ujar Habiburokhman, DI Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).
"Kata kardus kita gunakan istilah saja dari Andi Arif, sahabat sejak remaja bersahabat (dengan saya). Jadi kita maki-makian biasa saja, 'Dasar kardus lu', itu cuma ungkapan di internal kita," sambung dia.
Habiburokhman juga tidak melihat adanya hukum tertentu yang dilanggar oleh Andi. Intinya dia melihat kasus tersebut sudah selesai adanya.
"Kalau saya juga tidak melihat satu hukum apapun, karena cuma diungkapkan lewat Twitter nggak ada pernyataan lebih lanjut lagi. Kasus kardus vs baper itu sudah selesai," kata dia.
Ia juga melihat Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan beserta Komandan Kogasma Partai Demokrat yakni Agus Harimurti Yudhoyono, sangat terbuka dan bersahabat ketika bertemu Gerindra.
Apalagi, Demokrat datang mendukung Prabowo-Sandiaga di KPU secara full team. Tanda itu dilihatnya berarti tak ada masalah lagi dari kedua partai.
Baca: Jemaah Calon Haji Embarkasi Batam Meninggal Dunia di Mekkah
"Kemarin ketemu pak Hinca, Agus, Ibas, mereka sangat welcome sangat bersahabat dengan Paslon maupun koalisi yang lain," jelasnya.
"Terlihat sekali sangat seriusnya kubu partai Demokrat untuk mendukung, saya lihat kemarin full team. AHY tokoh sentral, korlapnya pak Ibas cukup berpengalaman berpolitik. Jadi soal kardus jangan digoreng-goreng terus, tidak baik juga etika maupun adab, Arif Puyo dan Andi Arief sepertinya udah ngopi dan bercanda lagi," tukas Habiburokhman.