Bupati Eka, Kemerdekaan Tak Lepas Dari Peranan Wanita
Sebentar lagi seluruh masyarakat Indonesia akan segera merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus
Penulis: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Sebentar lagi seluruh masyarakat Indonesia akan segera merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Namun, apakah arti kemerdekaan sendiri menurut seorang Bupati Perempuan Pertama di Bali, yakni Ni Putu Eka Wiryastuti yang kini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Tabanan Bali.
Ditemui disela-sela persiapan Tanah Lot Art and Food Festival, Bupati Eka menyebutkan bahwa Jika ditelusuri, perjuangan bangsa Indonesia dalam melepaskan diri dari penjajahan tak lepas dari peranan wanita. “Kita mengenal Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Laksamana Malahayati, Nyi Ageng Serang dan Martha Christina Tiahahu. Mereka adalah pahlawan yang rela mengorbankan harta, jiwa dan raga untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ujarnya di bali, Kamis (16/8/2018).
Dewi Sartika dan R.A Kartini gigih memajukan wanita pribumi di bidang pendidikan, Cut Nyak Dien dan Nyi Ageng Serang yang dengan gagah berani memimpin perang di garis depan, melawan Belanda yang memiliki persenjataan lebih lengkap dan modern, dan Laksamana Malayahati yang bertempur melawan penjajah di lautan Indonesia. “Perjuangan mereka benar-benar memberikan banyak contoh hebat bagi generasi penerusnya, Masih banyak lagi wanita hebat yang sangat peduli akan nasib bangsa Indonesia. Yang namanya tercatat maupun tak tercatat oleh tinta sejarah” ujar Eka.
Menurutnya, Kemerdekaan adalah anugrah yang sudah selayaknya kita syukuri dan rawat. “Kita tidak perlu memegang senjata untuk mempertahankan diri. Kita juga tidak perlu belajar secara sembunyi-sembunyi. Kita bisa beraktivitas dengan layak.
“Kemerdekaan bagi saya adalah Menyebarkan kedamaian. Bukan menyebarkan isu-isu maupun hoax yang bisa meresahkan orang. Kemerdekaan juga berarti menikmati keberagaman. Indonesia terdiri dari banyak suku, adat istiadat, bahasa daerah dan segala yang menyertainya, jangan terpecah belah olh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, karena kita satu, bangsa Indonesia,” ujarnya.
Oleh karennya pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 73 ini, Bupati eka mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mengembangkan sikap toleransi dan saling menghargai. “Dengan sikap torelansi dan saling menghargai, tentunya akan membentuk negara yang rakyatnya rukun dan damai, jangan mudah terpancing dengan berbagai isu tidak jelas yang menghancurkan persatuan kita,” imbaunya.
Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang diproklamirkan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945, merupakan puncak perjuangan dari serangkaian perjuangan mengusir penjajah dari bumi nusantara, sekaligus menjadi tonggak sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945, bukan berarti perjuangan bangsa Indonesia sudah selesai. Tetapi menjadi langkah awal untuk mempertahankan kemerdekaan yang sudah diraih dan mengisinya dengan pembangunan di semua bidang,” tutupnya.