Tangani Karhutla di Kalbar, Pemerintah Kerahkan Satu Pesawat untuk Hujan Buatan
Pemerintah berupaya memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di sejumlah titik di Kalimantan Barat.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berupaya memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di sejumlah titik di Kalimantan Barat.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengatakan telah mengerahkan enam helikopter pemadam dan hari ini kembali dikerahkan delapan heli untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kemudian satu pesawat untuk mendatangkan hujan (buatan)," ucap Moeldoko melalui pesan singkatnya, Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Moeldoko hingga saat ini belum dapat memastikan terkait data luasan lahan yang terbakar, mengingat wilayah terbakar yaitu gambut yang tidak mudak dikenali dipermukaan.
"Kami waspada dan mitigasi dilakukan terus dan semua jajaran siap (cegah karhutla)," kata Moeldoko.
Sebelumnya, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ruandha Agung Sugardiman mengatakan, karhutla terjadi di Kabupaten Kubu Raya, Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Rasau Jaya yang menyebabkan asap di kota Pontianak dan Bandara Supadio.
Untuk yang di Kubu Raya, kata Ruandha, hasil pengamatan tim KLHK di lapangan padada Sabtu, 18 Agustus 2018, yang terbakar adalah lahan masyarakat di Desa Limbung, Desa Punggur Kecil dan Rasaujaya umum.
"Akses mudah, namun air untuk pemadaman tidak ada, water bombing pada hari Minggu tidak dilaksanakan, karena risiko asap tebal," ujarnya.
Kemudian, untuk Kabupaten Sambas di Kecamatan Jawai, Kecamatan Teluk Keramat dan Kecamatan Paloh, berdasarkan pengamatan pada Minggu, 19 Agustus 2018, yang terbakar adalah lahan masyarakat, di Desa Trimandayan dan Desa Sukura di Kecamatan Teluk Keramat, serta Desa Sungai baru di Kecamatan Jawai.
"Akses susah, kondisi sumber air ada namun terbatas, informasi di lapangan, pembakaran lahan dilakukan di Kecamatan Jawai, merambat hingga ke Kecamatan Teluk Keramat," ujarnya.
"Teman teman Manggala Agni bersama TNI, Polri dan dukungan penuh masyarakat, kemarin fokus utk mengendalikan api sehingga tidak membakar pemukiman dan perkebunan masyarakat Kecamatan Teluk Keramat," papar Ruandha.
Adanya asap tebal akibat karhutla, pemerintah kota Pontianak memutuskan meliburkan aktivitas sekolah dari PAUD hingga SMP.
Anak sekolah PAUD, TK, dan SD libur hingga 26 Agustus dan siswa SMP libur hingga 23 Agustus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.