Haedar Nashir: Muhammadiyah Buka Pintu Komunikasi dengan Peserta Pemilu
Namun, dia mengaku, organisasi masyarakat berbasis keagamaan itu masih membuka kesempatan peserta pemilu
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, telah menegaskan sikap Muhammadiyah tidak terlibat politik praktis dengan cara memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden di pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Namun, dia mengaku, organisasi masyarakat berbasis keagamaan itu masih membuka kesempatan peserta pemilu, seperti paslon capres-cawapres maupun caleg untuk mengunjungi dan bertemu dengan pimpinan Muhammadiyah.
"Muhammadiyah menerima kunjungan komunikasi dengan baik dari capres satu atau dua bahkan pileg nanti. Hal normal. Muhammadiyah terus membuka komunikasi," ujarnya setelah mengisi ceramah Shalat Idul Adha 1439 H/2018 di lapangan Koperbi di komplek kantor Bank Indonesia, Rabu (22/8/2018).
Menurut dia, menerima kunjungan merupakan hal biasa. Sebagai warga berbangsa dan negara jangan sampai menutup komunikasi. Namun, dia meminta supaya masing-masing pihak memahami peran.
Melalui kunjungan ke Muhammadiyah, kata dia, dapat saling bertukar pikiran mengenai kebangsaan.
"Kami berbagi pandangan memberikan masukan agar negara ke depan makin baik," katanya.
Sebelumnya, pasangan bakal capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersilaturahim ke Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah di Menteng, Jakarta, Senin (13/8/2018).
Prabowo-Sandi sowan ke Muhammadiyah setelah menjalani tes kesehatan sebagai syarat pendaftaran capres dan cawapres di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.