Airlangga:Kenapa Asik Ganggu Golkar Terus
"Ya ini kan anda yang ngolah-ngolah juga," ujar Airlangga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengangap pengakuan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih soal adanya aliran dana suap proyek PLTU Riau 1 ke Munaslub Golkar sengaja diolah media.
"Ya ini kan anda yang ngolah-ngolah juga," ujar Airlangga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Baca: Pascacerai, Mantan Suami Berharap Hubungannya dengan Nina Tamam Berjalan Baik
Menurut Airlangga proyek PLTU Riau yang menjerat Eni tidak ada hubungannya dengan partai.
Menurutnya rentang waktu antara proyek tersebut diinisiasi dengan berlangsungnya Munaslub Golkar sangat jauh.
Airlangga justru mempertanyakan media yang terus menanyakan soal adanya aliran dana tersebut.
"Dari sequence waktu sudah jelas kapan kegiatan ini diinisiasi kapan itu Munas Golkar dan itu tidak ada hubungannya dengan institusi. Kenapa asik ganggu Golkar terus," katanya.
Baca: Berkunjung ke London, Tristan Juliano Mengaku Rindu Ketoprak
Menurut Airlangga sudah jelas bahwa Golkar mengusung tagline Golkar bersih.
Apa yang dilakukan kader merupakan tanggung jawab pribadi dan tidak ada hubungannya dengan partai.
"Apa yang dilakukan oleh kader oleh anggota yang bermasalah kan sudah dijelaskan dan segera diambil tindakan yang tegas yaitu tidak duduk lagi di dalam pengurus," katanya.
Baca: Ombudsman Minta Menteri dan Kepala Daerah yang Jadi Tim Sukses Cuti atau Mengundurkan Diri
Sebelumnya Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih mengaku uang suap dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Riau-1 mengalir ke Partai Golongan Karya (Golkar).
Eni Saragih menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018).
Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Idrus Marham.
"Saya diperiksa untuk Pak Idrus Marham," ujar Eni.