BKKBN Gelar Diskusi Bahas Upaya Hadapi Tingginya Pernikahan Usia Muda
Maraknya pernikahan yang dilakukan pada usia sangat belia bahkan di bawah umur, menimbulkan potensi meningkatnya angka perceraian.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
"Tentunya kita tahu juga zaman sekarang ini zaman untuk remaja yang berbeda dengan zaman-zaman remaja kita pada waktu itu, karena itu kita mendatangkan banyak pakar di sini, termasuk juga pakar remaja itu sendiri," kata Sigit.
Menurutnya, para paksr tersebut lebih mengetahui cara yang ampuh untuk menyasar para remaja agar edukasi yang diberikan BKKBN sampai pada para remaja generasi 'zaman now'.
"Cara-cara apa yang harus dicocokkan kepada remaja, tentunya kita juga meminta masukan dari mereka, bagaimana kita bisa masuk pada pasar remaja," papar Sigit.
Diskusi tersebut memang sengaja digelar agar para pakar bisa membantu memberikan ide dalam penggerakkan program-program yang berfokus pada remaja.
Sehingga pesan tersebut tidak hanya disebarkan, namun juga diserap secara positif oleh para remaja, demi meniadakan atau mengurangi pernikahan dini.
"Percuma kita melakukan program-program yang sudah tidak sesuai lagi pada remaja saat ini," pungkas Sigit.
Dalam diskusi tersebut, hadir pula oleh Guru Besar IPB Profesor Euis Sunarti, Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Bambang Shergi Laksmono,Psikolog Roslina Verauli, Ketua Umum Ikatan Praktisi dan Ahli Parenting Sudibyo Alimoeso, Pakar Komunikasi Digital Iwan Setiawan, serta Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf.