Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PSI Dukung Langkah KPK Ungkap Kasus Suap di Kota Malang

PSI mendukung langkah Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang secara maraton menggeledah rumah sejumlah anggota DPRD Kota Malang.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
zoom-in PSI Dukung Langkah KPK Ungkap Kasus Suap di Kota Malang
Surya/Hayu Yudha Prabowo
Penyidik KPK saat menggeledah Balai Kota Malang, Kamis (10/8/2017). SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung langkah Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang secara maraton menggeledah rumah sejumlah anggota DPRD Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis (30/8/2018) lalu.

"Langkah KPK ini harus didukung untuk mengungkap kasus skandal korupsi yang melibatkan eksekutif dan legislatif di Kota Malang," ujar Juru Bicara PSI Surya Tjandra, dalam keterangan tertulis, Jumat (31/8/2018).

Surya melihat masyarakat Kota Malang terus memantau kasus korupsi ini dan berharap semua yang terlibat diproses secara hukum.

Ia mengatakan bahwa KPK harus menjawab harapan masyarakat ini.

Diketahui, kasus korupsi ini bermula saat KPK menangkap mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang Jarot Edy Sulistyono dan mantan Ketua DPRD Kota Malang Moch Arief Wicaksono pada November 2017.

Jarot diduga memberikan suap sebesar Rp 700 juta kepada Arief terkait pembahasan P-APBD Kota Malang tahun anggaran 2015.

BERITA REKOMENDASI

Dalam pengembangannya, KPK menahan mantan Wali Kota Malang Mochamad Anton dan 18 Anggota DPRD Kota Malang.

Baca: Perempuan Korban Penembakan di Tol Pasteur Bandung Kritis

Anton ditangkap karena diduga sebagai pemberi suap, sementara 18 anggota dewan diduga sebagai penerima suap.

KPK bahkan menyebut kasus ini sebagai kasus korupsi yang dilakukan secara massal.

"Kasus korupsi massal ini mencoreng wajah pemerintahan di Kota Malang. Marwah pemerintahan di Kota Malang merosot gara-gara kasus korupsi ini," kata Surya.

"Legislatif yang harusnya melakukan pengawasan terhadap kinerja eksekutif bukannya mengingatkan jika mengarah pada tindakan pelanggaran hukum, tapi malah bersekongkol dalam kejahatan luar biasa seperti korupsi," sambungnya.


Ia mengaku prihatin dengan rendahnya integritas pemerintah dan anggota DPRD di Kota Malang.
Selain itu, ia juga khawatir hal ini akan membuat masyarakat Malang sulit percaya kepada pemerintahan yang ada.

"Masyarakat akan mempertanyakan apa pentingnya ikut pilkada dan pemilu jika yang terpilih adalah pejabat publik yang tidak amanah," kata dia.

Caleg DPRI RI dapil Malang Raya dari PSI ini juga menyoroti peran partai politik pengusung pejabat publik terduga pelaku korupsi massal ini.

Surya meminta partai politik yang mengusung mantan Wali Kota Malang dan menjadi kendaraan anggota DPRD jangan lepas tangan begitu saja.

Menurutnya, partai politik harus bertanggungjawab. Partai politik harus meminta maaf dan serius melakukan evaluasi rekrutmen calon kepala daerah dan calon anggota dewan jika ingin mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat.

"Partai politik harus meninggalkan budaya politik lama yang mengusung kandidat hanya karena besarnya mahar yang disetorkan. Partai politik harus berani mengusung sosok yang punya rekam jejak yang bersih dan profesional untuk diusung menjadi pejabat publik," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas