Kemensos Tidak Targetkan Waktu Rehabilitas Korban Gempa Lombok
Kami tidak ada target waktu. Kondisi psikologis dari masyarakat yang terdampak gempa itu harus diperhatikan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya tidak menargetkan waktu untuk rehabilitasi korban gempa Lombok. Kementeriannya ingin memastikan para terdampak gempa kembali ke rumah dengan normal tanpa rasa trauma.
"Kami tidak ada target waktu. Kondisi psikologis dari masyarakat yang terdampak gempa itu harus diperhatikan sehingga mereka bisa kembali jadi manusia normal," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (6/9/2018).
Selain rehabilitasi para korban, pemerintah juga merehabilitasi rumah warga dan sejumlah bangunan fasiilitas sosial dan umum. Untuk rehabilitasi rumah, pemerintah menargetkan 6 bulan dan untuk fasilitas sosial satu tahun.
"Jadi untuk sekolah, Masjid, dan rumah sakit target rehabilitasinya satu tahun," katanya.
Kementeriannya menurut Agus menyiapkan Rp 250 miliar untuk rehabilitasi yang bersumber dari anggaran tanggap darurat. Agus mengatakan pihaknya akan mengajukan anggaran tambahan sebesar Rp 200 miliar untuk perlindungan sosial.
"Jadi yang penting bukan status (bencana nasional) tapi bagaimana pemerintah menanganinya. Dan kalaupun fase tanggap darurat selesai, Kemensos tak akan meninggalkan begitu saja. Kami selalu terus memantau di daerah-daerah ketersediaan dari kebutuhan pokok," katanya.
Berdasarkan data BNPB, Jumlah korban Gempa Lombok per akhir Agustus lalu yakni 515 orang meninggal dunia, 1.415 luka-luka,431.416 mengungsi, 73.843 rumah rusak.