Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prof Dr Edi Suandi Hamid Dukung Pengadaan CPNS Dengan Ingatkan Perlunya Seleksi yang Fair

Di tahun ini, lowongan CPNS yang disediakan mencapai 238.015 formasi. Formasi terbanyak akan diisi oleh guru/dosen dan tenaga kesehatan.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Prof Dr Edi Suandi Hamid Dukung Pengadaan CPNS Dengan Ingatkan Perlunya Seleksi yang Fair
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Tahapan dan waktu rekrutmen CPNS 2018. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia, Edi Suandi Hamid mengapresiasi kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2018.

Di tahun ini, lowongan CPNS yang disediakan mencapai 238.015 formasi. Formasi terbanyak akan diisi oleh guru/dosen dan tenaga kesehatan.

"Sepanjang itu sudah berdasarkan pemetaaan dan kajian mendalam maka bagus untuk menambah tenaga di bidang pendidikan dan kesehatan," ujar Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta ini kepada Tribunnews.com, Jumat (7/9/2018).

Karena bidang pendidikan dan kesehatan menurut mantan Rektor Universitas Islam Indonesia ini, dua komponen utama dalam indeks pembangunan manusia.

"Kesehatan dan pendidikan yang baik akan meningkatkan daya saing dan kinerja suatu bangsa," jelas Prof Dr Edy Suandi Hamid.

Ia pun memberikan catatan, bahwa kebetulan saat ini dalam pendidikan masih terringgal dibading banyak negara lain termasuk dari negara tetangga di ASEAN.

Namun demikian kuantitas saja tidak cukup, menurut Edy Suandi Hamid.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu menurut dia, seleksi untuk mendapatkan guru atau dosen yang kompeten sangat perlu.

"Bagaimana seleksi berjalan fair dengan merekrut yang betul-betul kompeten dan potensial, itu yang perlu," ujarnya.

Lebih lanjut memang kata dia, tentu ini tidak serta merta dalam jangka pendek mendongkrak kinerja PNS.

"Jangan lupa mereka yang direkrut ini juga sebagian besar bisa jadi mengantikan mereka yang sudah pensiun yang lama sudah tidak ditambah tenaga PNS barunya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas