Demonstrasi Berakhir Rusuh, Polisi Amankan Enam Mahasiswa
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kalimantan Selatan berunjuk rasa atau melakukan demonstrasi di gedung DPRD Provinsi Kalimanta
TRIBUNNEWS.COM, KALSEL - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kalimantan Selatan berunjuk rasa atau melakukan demonstrasi di gedung DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (14/9/2018) siang.
Namun akibat pengrusakan beberapa fasilitas di kantor DPRD Kalsel, puluhan mahasiswa tersebut terpaksa diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.
Baca: Timnas U-16 Putri Indonesia Kalahkan Palestina
Sekitar pukul 18.00 wita sebanyak 32 dari 38 mahasiswa yang semula diamankan, petang itu dibebaskan.
Sedangkan enam mahasiswa yang tersisa, Muhammad Iwan, Muhammad Jimmy, Abdul Hakim, Habibi Nurkarim, Andri BP, dan Iqbal masih menjalani pemeriksaan selama 1x24 jam.
Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Drs Sumarto saat dikonfirmasi membenarkan terkait masih diamankannya enam mahasiswa.
Baca: Kembangkan Ekspansi Usaha Hingga ke Vietnam, Gojek Hadir Lewat Produk Go-Viet
Menurutnya, enam mahasiswa tersebut rencananya akan menjalani pemeriksaan terkait pasal yang disangkakan atau diduga melakukan pengrusakan terhadap fasilitas negara.
"Betul. Jadi ada enam mahasiswa yang masih kami amankan. Mereka nanti juga kami melakukan pemeriksaan lebih lanjut, apakah ada peran atau tidak terkait dugaan tindak pidana atau pengrusakan fasilitas negara yang terjadi Jumat tadi siang, " jelasnya.
Lebih lanjut, Sumarto juga mengaku sangat menyayangkan penyampaian aspirasi yang dilakukan sejumlah mahasiswa Jumat siang itu, malah berujung rusuh.
Padahal menurutnya semula pihaknya telah memberikan toleransi berupa pengamanan kegiatan penyampaian aspirasi tersebut. Selain itu, rentang pukul 9.00 hingga pukul 11.00, anggota komisi II DPRD Provinsi Kalsel juga telah bersedia menemui mahasiswa.
"Tapi, mereka tidak datang. Justru jelang sholat Jumat mereka datang dengan memaksakan kehendak. Sehingga terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan atau patut diduga melakukan tindak pidana pengrusakan fasilitas negara," jelasnya.
Sedangkan sebelumnya, anggota Aliansi Mahasiswa Kalimantan Selatan Jumat sekitar pukul 11.30 melakukan unjuk rasa ke kantor DPRD Provinsi Kalsel.
Pada kedatangannya tersebut, mereka menyampaikan delapan tuntutan yang diantaranya meminta turunkan presiden Jokowi, pecat menteri agama, Lukman Hakim, menteri perekonomian memperkuat keadaan ekonomi negara, harga BBM dan lainnya.
Namun mereka yang tidak puas atas sambutan pejabat anggota DPRD Provinsi Kalsel pun langsung merengsek ke dalam kantor.
Sejumlah mahasiswa juga melakukan pengrusakan sehingga memicu keributan antara petugas dan mahasiswa.(banjarmasinpost.co.id /Jumadi/Ahmad Riski Abdul Gani)