Wanita Pendukung Jokowi Tolak Sebutan ‘The Power of Emak-emak’, Sejumlah Tokoh Beri Tanggapan
Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo tidak sepakat jika perempuan Indonesia disebut dengan 'emak-emak'.
Penulis: Yulita Futty Hapsari
Youtube/Kementrian Sekretariat Negara RI
Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo tidak sepakat jika perempuan Indonesia disebut dengan 'emak-emak'.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo tidak sepakat jika perempuan Indonesia disebut dengan 'emak-emak'.
"Kami tidak mau kalau perempuan-perempuan Indonesia yang sudah mempunya konsep Ibu Bangsa sejak tahun 1935 sebelum kemerdekaan, kalau dibilang emak-emak.
Kami tidak setuju, tidak ada 'the power of emak-emak', yang ada 'the power of Ibu Bangsa'," ujar Giwo Rubianto pada video yang telah beredar di sosial media.
Kepala divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan tersebut.
Melaui akun Twitter pribadinya @LawanPolitikJW pada Minggu (16/8/2018) Ferdinand mempertanyakan mengapa Ibu bangsa melarang kata emak.