Telkom Bisa Jadi Aplikator Transportasi Daring Versi Pemerintah
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) bisa menjadi perusahaan penyedia aplikasi transportasi
Penulis: Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) bisa menjadi perusahaan penyedia aplikasi transportasi daring versi pemerintah.
Kemungkinan perusahaan pelat merah tersebut menjadi aplikator semakin mencuat.
Pasalnya, saat ini pemerintah telah melakukan kajian mengenai aplikasi transportasi daring.
"Bisa iya (Telkom jadi aplikator), tapi kita sedang diskusikan ini," ujar Budi Karya, Sabtu (15/9/2018), di Hotel Grand Sahid, Sudirman, Jakarta.
Baca: Kristen Stewart Tampil Pede Kenakan Sweater di Red Carpet Toronto International Film Festival
Budi Karya menuturkan, saat ini pemerintah memang tengah membuat aplikasi transportasi daring seperti Gojek maupun Grab.
Menurutnya, hal itu karena adanya masukan dari berbagai pihak.
"Ya itu ada pemikiran dari berbagai pihak, tapi belum matang, kita akan matangkan dulu," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pertimbangan utama pemerintah membuat aplikasi angkutan daring adalah untuk mempermudah dalam mengetahui seluk-beluk angkutan berbasis daring.
Sebab, saat ini penyedia jasa angkutan online sangat sulit dimintai data, seperti jumlah sopir yang datanya disebutkan untuk membantu mengembangkan bisnis angkutan berbasis internet tersebut.
Baca: Harga Emas Antam Dibanderol Rp 656.000 Per Gram
"Ya saya masih sulit dengan teman-teman di aplikasi. Kalau kami minta tahu berapa jumlah driver aja kita enggak pernah dikasih berapa jumlahnya, alasannya itu nanti persaingan bisnis selalu begitu," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi.
Diharapkan, dengan adanya angkutan online berpelat merah, para pengemudi transportasi daring dapat lebih terakomodasi, tetapi bisnisnya juga dapat menguntungkan.
"Kita ingin teman-teman driver itu bisa terakomodasi itu kemudian juga kan yang namanya usaha harus untung. Nah temen-temen di Telkom harus mempunyai keuntungan tetapi tidak memberatkan para pengemudi saya yakin kuota itu memang harus ada," tandasnya.(*)