Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP Klarfikafikasi Pernyataan Kwik yang Menyebut Pandangan Ekonominya Ditolak Jokowi

Ia ingin ekonomi Indonesia keluar dari sistem ekonomi bangsa terjajah. Hanya saja kata Hendrawan sukar untuk mengaplikasikan terori tersebut.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in PDIP Klarfikafikasi Pernyataan Kwik yang Menyebut Pandangan Ekonominya Ditolak Jokowi
Tribunnews.com/ fitr
Anggota Fraksi PDIP DPR RI, Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengaku tidak masalah apabila kader partainya Kwik Kian Gie masuk dalam tim penasihat ekonomi Prabowo-Sandi. Menurutnya Kwik masih tetap kader PDIP.

"Pak Kwik tetap kader kami. Hampir tiap hari kami masih tukar menukar informasi. Tak ada masalah," ujar Hendrawan, Selasa, (18/9/2018).

Menurutnya pemikiran Kwik dibidang ekonomi sangat baik. Ia ingin ekonomi Indonesia keluar dari sistem ekonomi bangsa terjajah. Hanya saja kata Hendrawan sukar untuk mengaplikasikan teori tersebut.

"Sering diragukan adalah aplikabilitasnya yang dinilai rendah di tengah-tengah dominasi ekonomi pasar liberal seperti sekarang," katanya.

Hendrawan mengklarifikasi pernyataan Kwik yang menyebut buku pandangan ekonominya berjudul Platform Presiden tidak mendapat respon Jokowi pada Pilpres 2014 lalu.

Menurut Hendrawan saat itu Jokowi tengah disibukan dengan persiapan pencapresannya.

BERITA TERKAIT

"Beliau (Kwik) cerita hal tersebut dua kali kepada saya. Saat itu Jokowi baru Gubernur DKI dan disebut sebut salah satu balon Presiden pilihan PDI-P. Ketemu di Teuku Umar saat Pak Taufiq Kiemas meninggal. Mungkin karena Pak Jokowi sibuk, tak sempat meneruskan kepada timnya, dan saat itu konsentrasinya pada perolehan tiket nyapres, bahan tersebut tidak direspons," pungkasnya.

‎Sebelumnya Mantan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri Indonesia (Ekuin) Kwik Kian Gie menceritakan mengenai pemikirannya di bidang ekonomi yang selalu ia tulis menjadi buku dan diberikan kepada para calon presiden.

Baca: Jokowi dan Prabowo Disilakan Berpidato Saat Pengambilan Nomor Urut di KPU

Menurut Kwiek buku tersebut pertama ia tulis pada 2004 dan diserahkan kepada Megawati yang saat itu berpasangan dengan Hasyim Muzadi. Pada 2009 ia kembali memperbaharui tulisannya dan menyerahkanannya kepada megawati. Namun menurut Kwik, tidak ada respon dari Megawati terkait buku tersebut.

"Tadi sudah saya katakan saya itu menulis booklet dari tahun 2004 itu orientasi saya karena ibu megawati calon presiden. tahun 2009 juga, tapi sama sekali tidak ada respons," kata Kwik dalam konferensi pers dikediaman Prabowo, Jalan Kertanegara nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (19/7/2018).

Menurut Kwik saat itu hubungannya dengan Megawati baik-baik saja. Ia bahkan mengira buku tersebut akan mendapatkan respon, namun ternyata sebaliknya.

"Karena sampai sekarang hubungan saya masih sangat dekat tapi ibu Megawati kan ketua umum dia mengasumsikan bahwa akan ada respons. tapi sama sekali tidak. dari sekjen tidak, dari litbang tidak. dari siapapun tidak,"katanya.

Hal yang sama juga terjadi saat ia memberikan buku yang berjudul Platform Presiden 2014 kepada Joko Widodo.

Kwik yang kini masih menjadi kader PDIP tersebut menceritakan telah memberikan buku tersebut langsung kepada Jokowi saat melayat meninggalnya Taufiq Kiemas langsung di kediaman megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Hanya saja, tidak ada respon dari Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

"Jadi saya bicara dengam pak Jokowi. saya mengatakan, bapak sekarang kan sudah jadi gubernur, sangat populer, tolong gunakan popularitas ini untuk kepentingan partai dan kepentingan negara ini, bicaranya jangan hanya urusan DKI saja tetapi urusan negara,"

"Apa itu? kata Jokowi. oh kebetulan saya punya bahan yang banyak sekali oleh karena saya lama sekali ketua litbang PDI-P, ketua DPP, dan mewakili PDI juga menjadi wakil ketua MPR. Langsung saya kirimkan segepok hard copy plus banyak sekali soft copy. Satu kata pun tidak ada reaksi, tidak ada sambutan apa-apa. Jadi jelas," katanya.

Hal tersebut berbeda dengan Prabowo. Ketua Umum Gerindra menyambut buka Platform presiden 2019.bahkan menurut Kwik, Prabowo mengkaji bukunya dengan serius dan mengajaknya berdiskusi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas