TGB: Saya Dihina Seorang Ustaz, Saya Diam, Saya Maafkan
TGB mengaku selama ini dirinya selalu merespon secara santai berita negatif yang menghampirinya.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, mengaku tidak bisa tinggal diam dengan pemberitaan dari salah satu media terkait dugaan korupsi divestasi dan penjualan saham PT Newmont.
TGB mengaku selama ini dirinya selalu merespon secara santai berita negatif yang menghampirinya.
Bahkan, ia cenderung mendiamkan permasalahan seperti itu.
Salah satunya terkait hinaan seorang Ustaz yang memplesetkan namanya menjadi Tuan Guru Bajingan.
"Banyak sekali berita negatif tentang saya yang diangkat ke publik. Bahkan saya dihina oleh seorang Ustaz itu, saya diam," ujar TGB, di kawasan Pakubuwono VI, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018).
Baca: TGB Bantah Terima Suap di Kasus Divestasi Newmont
Ia mengatakan, pemberitaan negatif selama ini hanyalah emosi sesaat yang dilontarkan oleh berbagai pihak.
Sehingga, mantan politisi Demokrat ini pun tak mau ambil pusing dan justru berharap ruang publik dapat dimanfaatkan lebih baik ke depannya.
"Saya anggap itu hanya emosi sesaat, saya memaafkan. Untuk hal-hal seperti itu saya pilih membiarkannya, tentu saya berharap ruang publik sehat lagi dan diisi hal bermanfaat," kata dia.
Namun, untuk pemberitaan terkait divestasi dan penjualan saham PT Newmont itu dirinya mengaku berbeda menanggapinya lantaran menyentuh kehormatan dan integritasnya.
Menurut alumnus Al Azhar Kairo, Mesir itu, bila integritas seseorang hancur, maka teori sehebat apapun tidak berguna untuk menyelamatkannya.
"Tapi untuk hal ini beda, ini langsung menyentuh sisi yang paling penting di dalam kehidupan pribadi saya, yaitu integritas dan kerhomatan saya," kata dia.
"Nah berita itu secara tendensisus merusak kehormatan saya, berusaha merusak kehormatan dan integritas yang saya jaga selama ini. Tidak perlu jauh-jauh, belum kedalam isi berita, di tajuk berita sudah tendensisus," katanya.