Setya Novanto Akui Fayakhun Melapor Golkar Tidak Ikut dalam Masalah Proyek Bakamla
"Fayakhun ke rumah saya bawa Fahmi, saya pikir dia calon bendahara Golkar di daerah, ternyata dia pengusaha,"
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkonfirmasi keterangan saksi M Adami Okta dan Fahmi Dharmawansyah yang menyatakan pernah dibawa ke rumah Setya Novanto (Setnov) oleh terdakwa Fayakhun Andriadi.
Saat menjadi saksi bagi Fayakhun di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (26/9/2018) atas kasus dugaan suap proyek pengadaan satelit monitoring di Bakamla, Setya Novanto membenarkan keterangan tersebut.
Baca: Setya Novanto Ungkap Alasan Memindahkan Fayakhun Andriadi ke Komisi XI
Dalam persidangan, Setya Novanto mengamini Fayakhun membawa serta Fahmi Dharmawansyah ke rumahnya.
Pertemuan tersebut hanya berlangsung sebentar, tidak sampai 10 menit.
Bahkan menurut Setya Novanto, awalnya dia mengira Fahmi Dharmawansyah adalah calon bendahara Partai Golkar di daerah.
Baca: Yenny Wahid Akan Lelang Lukisan Bergambar Jokowi untuk Kepentingan Kampanye
"Fayakhun ke rumah saya bawa Fahmi, saya pikir dia calon bendahara Golkar di daerah, ternyata dia pengusaha," kata Setya Novanto.
Lanjut jaksa KPK mengkonfirmasi apakah benar dalam pertemuan itu, Fayakhun melapor ke Setya Novanto karena sisa uang fee 6 persen dari Bakamla sudah diserahkan Fahmi ke Ali Habsyi bukan ke Fayakhun.
Setya Novanto menjawab dalam pertemuan itu, mereka hanya bicara singkat.
Baca: Pinjam Motor Teman Ngomongnya untuk Beli Obat, Ternyata Malah Dijual untuk Judi
Fayakhun menyampaikan Golkar tidak ikut dalam masalah proyek Bakamla.
"Saya tidak terlalu menanggapi karena sibuk, saat itu di rumah saya banyak tamu. Kedatangan mereka tidak direncanakan, hanya tahu-tahu datang. Dia (Fayakhun) sampaikan Golkar tidak ikut di masalah Proyek Bakamla, Bakalma sudah ditangani Komisi I dan XI. Saya tidak terlalu antusias karena setelah itu saya pindah ke tamu yang lain," kata Setya Novanto.