Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Mau Ditindas Era Digital

Di era revolusi industri, hanya perusahaan yang mampu beradaptasi yang mampu bertahan.

Editor: Content Writer
zoom-in Jangan Mau Ditindas Era Digital
edgylabs.com
Ilustrasi seorang Data Scientist. 

Sudah bukan zamannya lagi perusahaan yang besar adalah yang bisa bertahan. Di era revolusi industri, hanya perusahaan yang mampu beradaptasi yang mampu bertahan.

Terlebih dengan hadirnya teknologi yang kian canggih seperti machine learning, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation.

Skill Pengolahan Data adalah Kuncinya

Menghadapi tantangan tersebut, berbagai perubahan harus dilakukan. Salah satunya dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki daya saing yang menonjol.

Salah satu skill yang paling dibutuhkan saat ini adalah kemampuan mengolah data kotor dan tersebar menjadi informasi yang berharga atau kemampuan di bidang data science.

Feris Thia, Content Principle DQLab.id sekaligus Founder dari PHI Integration – sebuah konsultan di bidang data management – yang sudah lebih dari 15 tahun berpengalaman memberikan solusi di bidang data menyebutkan bahwa saat ini ada dua profesi di bidang data yang paling dicari dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, yaitu Data Engineer dan Data Scientist.

“Untuk menjadi Data Engineer maupun data Scientist yang handal tentu dibutuhkan kemampuan yang spesifik dengan latar belakang pendidikan serta pengalaman yang praktis. Setidaknya data scientist membutuhkan tiga keahlian yang saling terkait, yaitu ilmu matematika & statistik, bahasa pemrograman, dan ilmu bisnis. Ilmu bisnis contohnya seperti makro ekonomi, finansial, marketing, operasional, dan manajemen," jelas Feris.

Berita Rekomendasi

Menariknya lagi, posisi seorang Data Scientist ini sedang naik daun. Di Amerika saja, banyaknya bidang industri yang membutuhkan Data Scientist membuat posisi ini dapat memperoleh penghasilan hingga 1,5 Milyar per-tahun.

The Jobs Landscape in 2022

World Economic Forum baru-baru ini juga mengeluarkan hasil survey terhadap pekerjaan mana yang paling dicari dan mana yang mengalami penurunan dalam 5 tahun kedepan. Hasilnya, tiga posisi teratas ditempati oleh posisi yang mampu mengolah data. tidak tanggung-tanggung, gaji yang ditawarkan juga cukup fantastis.

Data Science untuk Semua Kalangan

Kebutuhan ini yang memicu Feris bekerjasama dengan Skystar Ventures tech incubator Universitas Multimedia Nusantara (UMN) untuk mengembangkan DQLab.id – sebuah platform untuk mendukung proses belajar data science efektif.

Tanpa harus menguras biaya atau menempuh jenjang edukasi formal, kursus Data Science DQLab membantu peserta menerapkan teknik pengolahan dan teknik analisa data menggunakan beragam proyek industri.

Untuk belajar data science di DQLab.id, seseorang tanpa latar belakang IT pun dapat mengikutinya, dengan cukup menguasai ilmu matematika sederhana serta dapat mengoperasikan Microsoft Excel. Berikut ini kenapa belajar data science lebih mudah dilakukan di DQLab.id

Kurikulum Komprehensif Disusun Sesuai Kebutuhan Industri

Learning Roadmap
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas