Berkah Pelaksanaan KSM 2018 bagi Masyarakat Sekitar
Namun persoalannya kata dia, seremonial itu sangat jarang, karena asrama haji biasanya hanya ramai pengunjung di saat musim Haji saja.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksanaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di Bengkulu menyimpan cerita tersendiri.
Tidak hanya dari para peserta kompetisi yang sebagian besar pelajar madrasah, namun dari warga sekitar yang mengais rezeki dari berdagang di sekitar Asrama Haji Bengkulu, lokasi pelaksanaan KSM tahun 2018.
Baca: Barcelona Rencananya Akan Mendesain Ulang Logo
Pak Tomo salah satunya, pemilik kantin di Asrama Haji Bengkulu tersebut sangat ramai dikunjungi pembeli.
Kantin yang hanya berukuran sekitar 4 meter persegi itu begitu ramai pengunjung dari pagi hingga malam hari. Barang-barang dagangannya pun seperti kopi, mie rebus, dan mie goreng terlihat sudah berkurang.
Wadah telur yang tadinya menumpuk di kantin yang berlokasi di pojokan Asrama Haji itu kini juga sudah mulai menipis.
"Alhamdulillah, kami benar-benar bersyukur, karena biasanya di sini sepi," kata pria 28 tahun itu, Jumat(28/9/2018).
Sehari-hari Pak Tomo melayani pembeli ditemani oleh istrinya. Menurutnya, kantin yang ia kelola memang musiman alias mengikuti seremonial yang digelar di Asrama Haji.
Namun persoalannya kata dia, seremonial itu sangat jarang, karena asrama haji biasanya hanya ramai pengunjung di saat musim Haji saja.
"Biasanya kita enggak ada apa-apa, harus nunggu musim haji, baru ramai," ujarnya.
Ketika ditanya berapa penghasilannya selama Kompetisi Sains Madrasah(KSM)( berlangsung, dia tidak mau menyebutkannya, karena omset selama tiga hari ini kata dia, belum ia hitung.
"Yang jelas kita nggak ada perbandingan, karena biasanya kan nggak ada pemasukan kayak gini kalau hari biasa," jelasnya.
Tidak hanya Pak Tomo yang bisa mengais untung saat KSM, Aswandi seorang pedagang jus buah dan singkong goreng juga punya cerita serupa.
"Kami bersyukur kami bisa berjualan di sini, karena kadang ada acara yang tidak boleh jualan," kata Aswandi.
Saat ditanya tentang seberapa besar omset yang didapat dari penjualannya di arena KSM 2018, ia mengaku tidak tetap. Tetapi yang paling besar kata dia di saat pembukaan KSM pada Selasa, 25 September 2018 lalu.
"Saat pembukaan itu kalau nggak salah sehari sampai Rp 6 juta. Kalau belakangan ini, ya paling Rp 3-4 juta. Ini sudah lumayan besar," kata pedagang 45 tahun itu.
Keberkahan KSM 2018 ini tidak hanya dinikmati oleh para pedagang saja, tetapi juga para pengais rezeki lainnya, termasuk penyedia jasa di wilayah Bengkulu. Mulai jasa penyewaan kendaraan, jasa penunjuk jalan, hingga jasa penginapan dan perhotelan di sekitar Asrama Haji Bengkulu.