Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jazuli: Hoax, Persekusi, dan SARA Rusak Kebhinekaan

Juru Kampanye Prabowo-Sandi yang juga Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengajak semua pihak untuk menjaga kebhinekaan Indonesia.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jazuli: Hoax, Persekusi, dan SARA Rusak Kebhinekaan
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Kampanye Prabowo-Sandi yang juga Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengajak semua pihak untuk menjaga kebhinekaan Indonesia.

Salah satunya dengan tidak menyebarkan kabar palsu, melakukan Persekusi, dan bertindak SARA dalam kampanye Pemilu Presiden 2019.

Baca: Warga Sidrap Nekat Loncat dari Lantai Dua Rumahnya Ketika Gempa Mengguncang

"Kapan Bhineka Tunggal Ika ini akan terkoyak, satu saya setuju dalam hal ini kita ada kesamaan, ketika kita gemar mengembangkan Hoax," ujar Jazuli dalam diskusi Empat Pilar MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (28/9/2018).

Baca: Tsunami Terjang Pantai Palu, Penanganan Darurat Terus Dilakukan

Menurut Jazuli bangsa Indonesia harus mengembangkan sikap toleran dengan menghormati setiaap perbedan-perbedaan yang ada di Indonesia.

"Ketika toleran ini dilaksanakan secara jujur dan utuh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bahkan apalagi menjelang Pemilu atau Pilpres ini Maka InsyaAllah , yang dikhawatirkan dan ditakutkan itu tidak akan terjadi di negeri Republik Indonesia yang kita cintai ini," katanya.

Baca: Menlu RI Suarakan Perlindungan Pekerja Migran dalam Pertemuan Sidang Majelis Umum PBB

Jazuli mencontohkan negara Uni Soviet yang pecah karena tidak memiliki pondasi yang kuat untuk merekatkan perbedaan.

Padahal keragaman di Uni Soviet jauh Lebih kecil dibandingkan Indonesia yang memiliki ribuan suku dan ratusan bahasa.

Berita Rekomendasi

"Tetapi negara yang dkenal dengan negara Adi daya itu porak-poranda , habis dia, karena mereka tak punya Bhineka Tunggal Ika , karena mereka tak punya pancasila , rapuh pijakan hidup dalam berbangsa dan bernegara.Tetapi di Indonesia ini saya melihatnya belum sampai kepada tingkat itu, justru mereka masih menjaga ke Bhinekaan-ke Bhinekaan itu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas