Eks Karyawan PT Freeport Bantah Kelompoknya Disusupi Kepentingan Politik
Selain itu, ia bercerita bahwa kelompoknya telah meminta pertanggungjawaban kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks karyawan PT Freeport Indonesia membantah adanya kepentingan politik yang menyusupi kelompoknya dalam menuntut keadilan.
Jerry Yarangga, pimpinan rombongan, mengatakan dirinya beserta perwakilan eks karyawan, hanya fokus untuk menuntut keadilan soal PHK sepihak yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia.
"Saya sesalkan kalau ada pihak-pihak termasuk media yang menyebut jika kami disusupi oleh kepentingan politik tertentu. Tidak ada kami disusupi, kami hanya menuntut keadilan," ujar Jerry di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).
Selain itu, ia bercerita bahwa kelompoknya telah meminta pertanggungjawaban kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Baca: Eks Karyawan PT Freeport Datangi Komisi IX DPR dengan Atribut Bernuansa Papua
Namun, tidak adanya respon dari pihak mereka, membuat dirinya pun kecewa.
Apalagi kelompoknya, kata dia, telah berada di ibukota selama 60 hari untuk memperjuangkan nasib para eks karyawan yang di-PHK.
Bahkan mereka sampai tidur di depan Kementerian tersebut sebagai bukti keseriusan mereka.
Jerry pun menegaskan pihaknya tak akan pulang ke Papua sebelum mendapat kejelasan soal permasalahannya dari pemerintah.
"Kami sudah ke KSP, menteri (Ketenagakerjaan) hingga Dirjen untuk mengadukan nasib kami, lalu tidak ada tindak lanjut. Sudah 60 hari kami di ibukota untuk menuntut keadilan," tukasnya.