TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 6.399 personil dikerahkan dalam melanjutkan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018).

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho 6.399 personil itu terdiri dari 3.169 TNI, 2.033 Polri, 111 relawan, 1.086 dari K/L dan Pemda.

"Jumlah personil saat ini 6.399," sebut Sutopo.

Selain itu 16 unit alat berat juga dikerahkan membantu evakuasi.

"Bantuan alat berat dalam perjalanan," jelasnya.

Baca: BNPB: 122 Warga Negara Asing Berhasil Dievakuasi ke Luar Palu dan Donggala

Pun akan ada tambahan personil SAR terus berdatangan (TNI, Polri, Basarnas, Kementerian ESDM).

Lebih lanjut ia mengatakan ada Alutsista beruapa 2 KRI, 3 Heli, 5 Pesawat akan ditambah lagi.

"Alat berat akan didatangkan dari Mamuju, Gorontalo, Poso Balikpapan," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, 1.234 orang meninggal dunia, terdiri dari wilayah Kota Palu, sebagian Donggala, sebagian Sigi, dan Parigi Moutong.

"Korban meninggal dunia disebabkan oleh tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan akibat tsunami," ucapnya.

Dia menjelaskan, sebagian korban sudah dimakamkan.

"Korban meninggal dunia dilakukan identifikasi melalui DVI, face recognition dan sidik jari," jelasnya.

Lebi lanjut korban luka berat sebanyak 799 orang dirawat di rumah sakit.

Dan korban hilang berjumlah 99 Orang (Pantoloan Induk 29 orang, Donggala 17, Palu 4, Ps Wani 7, Jl Kijang 11, Jl Roja Moici 4, Jl Muh Hatta 25, Patung Kuda 1, Kp
Nelayan 1).

"Korban tertimbun 152 Orang. Pengungsi = 61.867 jiwa yang tersebar di 109 titik. Rumah Rusak = 65.733 unit (belum di klasifikasikan RB/RS/RR) Jumlah korban yang tertimbun di Petobo (Kab Sigi) dan Balaroa (Kota Palu) belum dapat diperkirakan jumlahnya," sebutnya. (*)