5 Hari Setelah Gempa Palu, Korban Rasakan 3 Kesulitan Ini
Berdasarkan informasi dari ACT (Aksi Cepat Tanggap), total korban meninggal dunia mencapai 1.203 orang. Lalu, kesulitan apa saja yang dirasakan korban
TRIBUNNEWS.COM - Sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,4 SR mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Berdasarkan informasi dari ACT (Aksi Cepat Tanggap), total korban meninggal dunia mencapai 1.203 orang. Tak hanya itu beberapa bahkan mengalami luka berat dan ringan, sebagian pun hilang.
Lalu, kesulitan apa saja yang dirasakan korban di Palu?
Dilansir dari Kompas.com, warga Kota Palu kesulitan mencari air bersih. Pasca gempa besar jaringan pipa air bersih banyak yang putus dan menyebabkan kebocoran. Korban terpaksa membawa wadah penampung untuk mengumpulkan ceceran air di bocoran pipa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNBP Sutopo Purwo Nugroho juga mengatakan air berubah menjadi keruh, kering, sehingga tidak bisa dikonsumsi.
Selain itu, pengungsi di Perumnas Bularoa, Kota Palu membutuhkan obat-obatan serta selimut dan tenda. Pasalnya, daerah Bularoa belum terevakuasi karena jalan yang retak dan porak-poranda.
Terakhir, gardu listrik induk yang mengalami kerusakan menyebabkan Palu kekurangan pasokan listrik dan terbatasnya bahan bakar minyak (BBM). Dalam pemantauan BBC News Indonesia, hampir semua toko atau pasar yang menjual sembako, masih tutup, sementara tidak semua SPBU mampu melayani kebutuhan bahan bakar minyak warga kota Palu.
Untuk meminimalisir masalah tersebut, Presiden Jokowi pun membuka tangan untuk menerima bantuan asing. Perusahaan negeri turut bersatu membantu, salah satunya PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk.
Bantuan dengan total Rp500juta disalurkan melalui Metro TV untuk diteruskan kepada korban. Secara simbolis, bantuan telah diserahkan oleh Direktur Marketing Sido Muncul, Irwan Hidayat kepada Direktur Utama Metro TV, Tommy Suryopratomo.
Turut hadir Pemimpin Redaksi Metro TV, Don Bosco Selamun serta Direktur Sales & Marketing Metro TV, Lestari Luhur.
"Kami berusaha betul mengelola dana sebaik mungkin mengirimkan ke tempat bencana dan para korban secepat mungkin. Kami pasti akan berupaya membuat bantuan bisa dimanfaatkan oleh saudara-saudara di Sulteng," tutur Tommy, sapaan karib Suryopratomo.
Bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai senilai Rp340juta dan produk Sido Muncul senilai Rp160 juta. Diantaranya Tolak Angin Cair, Kuku Bima Energi, dan Tolak Linu dengan jumlah masing-masing 160 karton, 30 karton, dan 25 karton.
“Saya turut prihatin atas bencana gempa dan tsunami ini. Saya sedih melihat para korban dan keluarga yang ditinggalkan, mereka yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda. Di sana bahkan ada distributor kami yang mengalami bencana. Saya hanya bisa mendoakan, semoga korban bisa segera dievakuasi,” ujar Irwan Hidayat.
Penulis: Dana Delani